Jumat, 22 September 2023 | Safecare Admin
Pernahkah Anda mengalami momen ketika Anda bangun tidur, kepala terasa berat dan berputar-putar?. Ternyata kejadian ini merupakan suatu kejadian yang sering dialami oleh banyak orang, dari berbagai latar belakang dan usia. Ada beragam faktor yang dapat menjadi penyebab dari fenomena ini.
Seringkali, hal ini dianggap sebagai gejala yang tidak mengkhawatirkan, terutama jika terjadi sesekali. Namun, jika sensasi ini menjadi sering atau berlangsung dalam jangka waktu yang lama, Anda harus mempertimbangkan apa yang sebenarnya terjadi dan segera mengambil tindakan. Penting untuk memahami bahwa tubuh kita adalah sistem yang kompleks, dan hal-hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai oleh berhentinya sementara atau pengurangan drastis aliran udara ke paru-paru selama tidur. Sleep apnea dapat menyebabkan seseorang terbangun secara berulang selama tidur atau mengalami pernapasan yang dangkal.
Sleep apnea dapat mengganggu siklus tidur normal, mengakibatkan tidur yang tidak nyenyak. Ketika seseorang bangun dari tidur karena hal ini, ia akan merasa pusing atau bingung oleh proses tidur yang terputus-putus.
Saat Anda tidur, tubuh tetap membutuhkan energi untuk menjaga fungsi organ vital seperti otak. Ini adalah saat di mana tubuh Anda mengatur kadar gula darah dengan hati-hati. Selama tidur, tubuh dapat melepaskan glukosa dari cadangan glikogen di hati untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Dikutip dari mayoclinic.org, Jika hal ini tidak berjalan semestinya dengan maksud kadar gula darah turun di bawah level normal, yaitu kurang dari 70 mg/dL, maka hipogikemia tidak dapat dihindari. Hal ini dikarenakan tubuh tidak cukup asupan atau penggunaan obat-obatan seperti insulin yang digunakan untuk mengontrol diabetes.
Hubungan antara gula darah rendah dan perasaan pusing saat bangun tidur adalah indikasi bahwa tubuh Anda mungkin mengalami hipoglikemia selama tidur malam. Ini dapat terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2. Karena itu, penting untuk memantau dan mengelola kadar gula darah Anda dengan hati-hati, terutama sebelum tidur.
Vertigo merupakan sensasi pusing yang sangat hebat dan biasanya terjadi secara tiba-tiba dan dapat membuat seseorang merasa seperti lingkungan sekitarnya bergerak atau berputar meskipun sebenarnya tidak. Vertigo bukan penyakit, tetapi gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah di dalam telinga atau sistem vestibular (sebuah sistem yang mengendalikan keseimbangan tubuh).
Menurut Tinjauan Dr. Pittara dari Alodokter, Hipotensi ortostatik adalah kondisi medis di mana tekanan darah seseorang turun secara signifikan saat mereka berubah dari posisi tidur atau duduk menjadi berdiri. Hal ini seringkali mengakibatkan gejala seperti pusing atau pingsan karena otak tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup saat berdiri. Hipotensi ortostatik terjadi ketika tubuh gagal menjaga keseimbangan tekanan darah saat perubahan posisi ini terjadi.
Ketika Anda tidur, tubuh berada dalam posisi tidur yang datar atau miring. Ketika Anda bangun tidur, Anda perlu berubah dari posisi tidur tersebut menjadi posisi berdiri. Saat perubahan ini terjadi, sistem kardiovaskular Anda perlu beradaptasi dengan cepat untuk menjaga aliran darah ke otak agar tetap cukup. Pada beberapa individu, terutama yang rentan terhadap hipotensi ortostatik, tubuh terlalu gugup beradaptasi dengan baik, sehingga fungsi otak akan terganggu dan menyebabkan pusing di kepala.
Kurangnya asupan air atau dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk. Kehilangan cairan ini bisa terjadi melalui berbagai cara, seperti keringat, urine, dan bahkan pernapasan. Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan volume darah dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah. Ketika Anda tidur, tekanan darah Anda cenderung rendah. Hal ini dapat menyebabkan rasa pusing saat Anda bangun.
Penting untuk memastikan Anda cukup minum air sepanjang hari. Rekomendasi asupan air harian bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia, berat badan, tingkat aktivitas, dan iklim. Namun, sebagai pedoman umum, banyak sumber kesehatan merekomendasikan untuk minum sekitar 8 gelas (sekitar 2 liter) air per hari sebagai jumlah minimum yang diperlukan.
Pusing saat bangun tidur bisa menjadi salah satu efek samping dari penggunaan beberapa jenis obat-obatan. Efek samping ini dapat disebabkan oleh berbagai mekanisme, tergantung pada jenis obat yang digunakan. Beberapa obat-obatan yang dapat menyebabkan hal itu terjadi diantaranya seperti obat penurun tekanan darah tinggi, Painkillers, obat penenang seperti benzodiazepin, obat tidur, dan juga obat antidepressan.
Posisi tidur dengan kepala terlalu tinggi, menggunakan bantal yang terlalu tebal atau tipis, tidur dengan tangan di atas kepala, tidur menyamping, dan berbagai hal lain yang mengganggu proses tidur dapat mengakibatkan otot menjadi tegang serta menghambat aliran darah kembali ke jantung, yang dapat menyebabkan tekanan darah menjadi rendah. Yang pada akhirnya mengurangi aliran darah ke kepala dan menyebabkan pusing saat Anda bangun tidur.
Gangguan pada kerja jantung dapat menjadi salah satu penyebab dari sensasi pusing saat bangun tidur. Salah satu jenis gangguan jantung yang dapat menyebabkan hal ini adalah Aritmia, yaitu ketidaknormalan dalam irama atau frekuensi denyut jantung. Contohnya, jika seseorang mengalami detak jantung yang terlalu cepat atau terlalu lambat selama tidur, hal ini dapat mengganggu aliran darah dan pasokan oksigen ke otak ketika bangun. Akibatnya, otak akan mengalami kekurangan oksigen, yang dapat menyebabkan sensasi berputar sesaat setelah bangun tidur.
Selain vertigo, migrain juga berlaku sebagai penyebab kepala berputar ketika bangun tidur. Migrain adalah gangguan neurologis yang sering disertai dengan gejala seperti nyeri kepala yang parah, mual, muntah, dan sensitif terhadap cahaya atau suara. Selama tidur, Anda mungkin tidak merasakan gejala ini, tetapi saat bangun tidur, efek dari serangan migrain yang terjadi semalam bisa sangat mengganggu dan menyebabkan pusing yang kuat. Faktor-faktor seperti stres, pola tidur yang tidak teratur, makanan tertentu, atau perubahan hormonal juga dapat memicu migrain terjadi.
Gangguan kecemasan adalah kondisi mental yang dapat memengaruhi fisik dan emosional seseorang. Ketika seseorang mengalami kecemasan, tubuh mereka seringkali berada dalam keadaan "siaga" berlebihan, yang dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan ketegangan otot.
Selama tidur, sistem saraf otonom yang terganggu oleh kecemasan dapat memengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan terbangun dalam kondisi yang lebih tegang. Ketika seseorang bangun dengan perasaan pusing, ini bisa menjadi manifestasi dari ketegangan fisik yang dialami selama tidur karena gangguan kecemasan. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi penyebab kecemasan dan mencari bantuan dari spesialis kesehatan mental seperti psikolog untuk mengatasi gangguan ini. Mereka akan memberikan arahan dan obat yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Login dahulu untuk membuat komentar
Belum ada komentar