Kamis, 16 November 2023 | Safecare Admin
Masyarakat Indonesia sudah familiar dengan istilah panas dalam. Gejala ini juga ditandai oleh ketidaknyamanan saat menelan makanan dan terkadang disertai sensasi panas di tenggorokan ketika batuk. Panas dalam bisa muncul akibat pengaruh kondisi cuaca yang panas dan konsumsi makanan pemicu, seperti gorengan, durian, dan sebagainya.
Untuk mengatasi panas dalam, Anda bisa mencoba beberapa cara yang akan kami jelaskan di bawah ini;
Pentingnya memastikan asupan air yang memadai untuk menjaga suhu tubuh tetap optimal, terutama ketika cuaca panas. Saat tubuh terpapar sinar matahari dan suhu tubuh meningkat, reaksi alami tubuh adalah mengeluarkan keringat. Keringat menjadi komponen kunci dalam menjaga suhu tubuh. Kekurangan asupan cairan dapat meningkatkan risiko dehidrasi, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kenaikan suhu tubuh karena kemampuan tubuh untuk mengatur suhu terganggu.
Menurut National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, jumlah air yang disarankan untuk dikonsumsi setiap hari bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan lingkungan sekitar. Secara umum, perempuan dewasa sebaiknya mengonsumsi sekitar 2,7 liter air per hari, sementara laki-laki dewasa disarankan untuk mengonsumsi sekitar 3,7 liter air per hari.
Penting untuk diingat bahwa kebutuhan akan asupan air dapat berbeda untuk setiap individu. Tanda-tanda umum bahwa seseorang telah cukup minum air meliputi rasa haus yang teratasi, warna urine yang cerah, dan elastisitas kulit yang baik.
Mengenakan pakaian yang longgar memiliki manfaat signifikan dalam meningkatkan sirkulasi udara di sekitar tubuh. Saat bergerak atau melakukan aktivitas fisik, tubuh menghasilkan panas yang perlu disingkirkan untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Pakaian yang longgar memfasilitasi pelepasan hawa panas yang melekat pada kulit dengan lebih efisien, mencegah penumpukan panas di sekitar tubuh yang dapat menyebabkan produksi keringat berlebihan.
Sebaliknya, mengenakan pakaian yang sempit dapat menghambat aliran darah dan membatasi gerakan tubuh. Dampaknya adalah peningkatan suhu tubuh karena pembuluh darah yang terbatas tidak mampu mengatur suhu dengan optimal.
Pembatasan aliran darah juga dapat menyebabkan sensasi panas dan ketidaknyamanan. Selain itu, pakaian yang terlalu ketat berpotensi menyebabkan gesekan dan iritasi kulit, yang dapat memperburuk ketidakstabilan suhu tubuh.
Dalam kondisi cuaca panas, pemilihan pakaian yang longgar juga dapat berkontribusi dalam mencegah dehidrasi. Pakaian yang tidak terlalu ketat memungkinkan penguapan keringat dengan lebih efektif, mendukung regulasi suhu tubuh secara alami. Ini menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh yang esensial, mencegah terjadinya rasa haus yang berlebihan.
Dilansir dari Science Direct, tidak ada korelasi yang jelas antara kondisi panas dalam tubuh dan aktivitas mandi. Sebaliknya, ketika seseorang mengalami gejala panas dalam, menjaga kebersihan tubuh melalui mandi menjadi sangat penting untuk mencegah penyakit dan bakteri lainnya masuk ke dalam tubuh. Meskipun mungkin terasa kurang nyaman karena suhu tubuh yang tidak mengenakkan, mandi dianggap suatu keharusan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh.
Tubuh manusia memberikan sinyal kenaikan suhu sebagai respons terhadap infeksi, sehingga disarankan untuk mandi dengan menggunakan air hangat. Penggunaan air dingin dalam mandi dapat dianggap sebagai ancaman bagi sistem kekebalan tubuh, karena dapat menghambat proses pertahanan tubuh terhadap infeksi. Selain itu, mandi dengan air dingin dapat menutup pori-pori kulit, menyebabkan penurunan suhu tubuh secara tiba-tiba, yang pada gilirannya dapat memicu demam dan memperburuk gejala yang sedang dialami.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa mandi dengan air hangat dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mendukung sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Selain itu, upaya menjaga suhu tubuh yang stabil melalui mandi yang tepat dapat berperan dalam mencegah penyakit dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan keseluruhan seseorang. Dikutip dari National Library of Medicine, Saat seseorang menikmati hidangan pedas, tubuhnya akan merasakan sensasi panas yang dihasilkan oleh senyawa kimia tertentu, yaitu capsaicin. Respons ini pada dasarnya merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap "ancaman" panas, yang dapat meningkatkan suhu tubuh secara sementara. Karena itu ketika kita mengonsumsi makanan pedas, tubuh secara otomatis mengeluarkan keringat berlebih, yang tentunya sangat membuat tidak nyaman.
Selain efek ini, konsumsi makanan pedas dalam jumlah yang berlebihan juga berpotensi menimbulkan masalah pada saluran pencernaan. Makanan pedas dapat merangsang dan mengiritasi saluran pencernaan, yang dapat memicu peningkatan produksi asam lambung. Hal ini dapat menjadi masalah serius bagi individu yang sudah menderita gangguan pencernaan, seperti asam lambung tinggi atau penyakit refluks GERD. Tingginya asam lambung dapat menimbulkan rasa mulas di perut. Bahkan dapat merusak lapisan lambung dalam jangka panjang.
Konsumsi makanan pedas secara berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan lainnya, seperti perut kembung, gas, dan diare. Kandungan bahan kimia dalam makanan pedas dapat mempercepat gerakan makanan melalui saluran pencernaan, menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan. Bagi individu dengan sensitivitas tertentu atau kondisi medis khusus, gejala ini bisa menjadi sangat mengganggu dan bahkan memicu beberapa penyakit tertentu.
Permen pereda panas dalam umumnya mengandung menthol, senyawa yang memberikan sensasi dingin pada mulut dan tenggorokan. Ketika menthol bersentuhan dengan reseptor dingin di mulut, sinyal tersebut dapat merangsang rasa sejuk dan memberikan efek pendinginan pada tubuh. Sensasi dingin ini dapat memberikan perasaan kesegaran dan meringankan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh panas dalam.
Selain itu, permen ini juga dapat membantu mengurangi rasa panas dan peradangan pada tenggorokan, sehingga memberikan rasa lega dan nyaman. Meskipun manfaatnya bersifat sementara dan tidak mengatasi penyebab utama panas dalam, konsumsi permen pereda panas dalam dapat menjadi cara yang menyegarkan dan praktis untuk sementara meredakan ketidaknyamanan akibat suhu tubuh yang tinggi.
Secara kebetulan, permen pereda panas dalam terbaik yang bisa Anda dapatkan saat ini adalah Permen Safe Care. Dibandingkan permen penyegar mulut lainnya, permen ini memiliki berbagai keunggulan yang menonjol berkat bunga krisan, ekstrak cincau, daun mint, dan bunga adas.
Selain itu, Permen Safe Care memiliki keunggulan dalam ukuran yang kecil dan praktis, memudahkan Anda membawanya dan menyimpannya di dalam tas atau saku untuk akses mudah kapan saja dibutuhkan. Kelebihan ini menjadikannya solusi penyegar mulut yang nyaman untuk penggunaan sehari-hari.
Bagi mereka yang mencari permen pereda panas dalam terbaik dengan rasa segar luar biasa dan kemampuan meningkatkan rasa percaya diri, Permen Safe Care merupakan pilihan sempurna. Dengan tekstur kenyal yang lembut, rasa yang kaya, dan manfaat penyegar mulut yang luar biasa, produk ini tidak hanya memberikan relaksasi melalui permen, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri saat berinteraksi dengan orang banyak.
Login dahulu untuk membuat komentar
Belum ada komentar