Kenapa Tenggorokan Terasa Gatal? Berikut Penyebabnya

Rabu, 27 Desember 2023 | Safecare Admin



kenapa-tenggorokan-gatal

Gatal pada tenggorokan merupakan tanda dari suatu kondisi medis tertentu. Sensasi gatal tersebut merupakan respon alami tubuh terhadap paparan infeksi atau zat-zat penyebab iritasi atau alergi. Terkadang, rasa gatal tersebut dapat terjadi berkali kali dan berlangsung lama. 

Selain itu, beberapa gejala penyerta lainnya bisa muncul seperti suara serak dan kesulitan berbicara akibat kondisi tersebut di tenggorokan. Pertanyaannya, apa yang menjadi pemicu dari permasalahan ini? Untuk menghindari gejala yang lebih buruk, berikut kita akan membahas beberapa gejala dan faktor yang menyebabkan kondisi ini serta upaya mencari solusi yang tepat.

 

1. Adanya Dahak yang Menumpuk di Saluran Napas

Sebenarnya keberadaan dahak memiliki fungsi utama untuk menjaga kebersihan dan kesehatan saluran pernapasan, melindungi tubuh dari ancaman eksternal seperti debu, kuman, dan zat asing yang dapat merusak. Jika produksi dahak berlebihan atau terdapat gangguan dalam pengeluarannya, akan terjadi penumpukan di rongga tenggorokan, yang menyebabkan gejala gatal tersebut. 

Beberapa faktor dapat menyebabkan penumpukan dahak dalam saluran pernapasan, diantaranya adalah adanya infeksi saluran pernapasan seperti pilek atau flu, yang merangsang produksi dahak sebagai respons tubuh terhadap patogen yang masuk. Selain itu, kondisi medis lainnya seperti bronkitis, sinusitis, dan pneumonia juga dapat memicu peningkatan produksi dahak.

 

2. Infeksi Virus dan Bakteri

Selain flu dan pilek, infeksi virus dan bakteri sering kali mengakibatkan respons peradangan pada saluran pernapasan termasuk tenggorokan, dan akhirnya menyebabkan gatal-gatal pada area tersebut. Bakteri seperti Streptococcus pyogenes juga dapat menjadi penyebab radang tenggorokan yang dikenal sebagai infeksi tenggorokan bakteri. Infeksi ini menyebabkan pembengkakan dan iritasi pada tenggorokan, yang menghasilkan sensasi gatal yang tidak mengenakkan.

Menurut informasi yang dikutip dari Mayo Clinic, radang tenggorokan juga bisa dipicu oleh faktor-faktor lain seperti alergi, polusi udara, merokok, dan bahkan kondisi cuaca yang sangat kering atau terlalu dingin. Virus atau bakteri penyebab infeksi dapat menyebar melalui udara atau melalui kontak dengan individu yang terinfeksi, sehingga penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari paparan bila memungkinkan. 

Lebih lanjut, mengonsumsi makanan yang hangat dan minuman berupa teh madu atau air hangat dapat membantu mengurangi gejala tenggorokan yang gatal saat batuk.

 

3. Gejala Asam Lambung 

Ketika asam lambung naik ke area kerongkongan/tenggorokan, hal ini dapat menimbulkan iritasi pada lapisan kerongkongan dan tenggorokan tersebut. Menurut penjelasan ACG (American College of Gastroenterology), hal ini dinamakan gejala GERD, atau Penyakit refluks gastroesofagus. Ini terjadi ketika cincin otot di sekitar dasar kerongkongan yang disebut lower esophageal sphincter (LES) mengalami gangguan. Kondisi ini memungkinkan asam lambung dan isinya naik ke atas, masuk ke kerongkongan, dan mencapai tenggorokan. Bahkan bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada area tersebut dan akhirnya muntah.

ACG juga merinci bahwa faktor-faktor seperti konsumsi makanan berlemak, makanan pedas, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, obesitas, dan kebiasaan tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko terjadinya GERD. 

Oleh karena itu, tindakan terbaik adalah  kurangi asupan makanan-makanan tersebut untuk membantu mencegah timbulnya serta menghindari gejala seperti batuk dan rasa gatal di tenggorokan.

 

4. Polusi Udara

Polusi udara yang tinggi kandungan debunya mencakup sejumlah partikel kecil yang terbawa oleh udara, seperti serbuk sari tanaman, serpihan logam, serbuk kayu, serbuk cat, dan partikel kecil lainnya. Partikel debu tersebut memiliki potensi untuk menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan. 

Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH), masuknya debu ke dalam tubuh melalui mulut atau hidung dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir di tenggorokan. Saat seseorang mengalami batuk, sistem pernapasan secara otomatis membersihkan diri dari polutan dengan mengeluarkan lendir atau sekresi yang dapat menimbulkan sensasi gatal pada tenggorokan. Selain itu, debu yang mengandung bahan kimia tertentu juga berpotensi menyebabkan reaksi alergi pada tenggorokan dan saluran pernapasan, yang dapat memperburuk rasa gatal saat batuk.

Selain itu, polusi udara lainnya seperti asap rokok rokok mengandung berbagai zat berbahaya seperti tar, nikotin, dan karbon monoksida. 

Menurut American Lung Association, asap rokok dengan kandungan bahan kimia yang sudah disebutkan tadi yang dapat menghambat sistem pertahanan alami tenggorokan, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. merusak jaringan di tenggorokan dan paru-paru. Paparan terus-menerus terhadap asap rokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti bronkitis kronis dan kanker paru-paru.

 

5. Radang Tenggorokan 

Peradangan yang terjadi di tenggorokan bisa menimbulkan berbagai gejala yang dapat memberikan dampak signifikan pada kesehatan dan kenyamanan seseorang. Adanya peradangan ini bisa menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang berusaha melawan patogen atau bahan iritan yang masuk ke saluran pernapasan. Pembengkakan yang dapat muncul di tenggorokan akan mempersempit saluran udara dan menyebabkan kesulitan bernapas, terutama jika seseorang juga mengalami gangguan saluran napas seperti asma atau bronkitis.

Selain itu, peningkatan produksi lendir juga merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari patogen. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan sensasi gatal dan kering pada tenggorokan, yang bisa sangat mengganggu kenyamanan.

Beberapa penyakit pada saluran pernapasan, seperti asma atau bronkitis, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketidaknyamanan pada tenggorokan akibat peradangan tersebut. Kedua penyakit itu bisa menyebabkan peningkatan produksi lendir dan peradangan di saluran napas, yang dapat mengakibatkan iritasi dan gatal-gatal di tenggorokan.

 

6. Konsumsi Makanan Berminyak Secara Berlebihan

Berbagai jenis makanan berminyak, seperti makanan cepat saji, gorengan, dan makanan tinggi lemak lainnya, memiliki potensi lemak jauh yang dapat meningkatkan produksi asam lambung. Asam lambung yang berlebihan dapat menciptakan kondisi yang merugikan, menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan kerongkongan. Dampak ini pada gilirannya dapat memunculkan sensasi gatal dan peradangan di daerah tersebut, menciptakan ketidaknyamanan yang dapat mengganggu kualitas hidup sehari-hari.

Dalam jangka panjang, kebiasaan mengkonsumsi makanan berminyak secara rutin dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Gangguan pencernaan tidak hanya mencakup ketidaknyamanan di area tenggorokan, tetapi juga dapat melibatkan berbagai masalah lainnya, seperti perut kembung, mulas, radang usus, dan lain lain.

 

7. Cuaca Yang Sering Berubah-Rubah

Perubahan cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan merangsang reaksi alergi pada beberapa individu. Pada umumnya, cuaca yang berubah dari hangat ke dingin atau sebaliknya dapat menyebabkan pengeringan dan iritasi pada saluran tenggorokan, menyebabkan rasa gatal, kering, atau bahkan nyeri.

Faktor-faktor seperti penurunan suhu, kelembaban udara yang rendah, atau perubahan tekanan atmosfer dapat menyebabkan perubahan pada lendir di tenggorokan, membuatnya lebih kental atau lebih tipis dari biasanya. Hal ini bisa membuat tenggorokan menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan mengundang rasa gatal yang mengganggu. Selain itu, cuaca yang berubah juga dapat memicu pelepasan alergen dari lingkungan sekitar, seperti serbuk tanaman atau spora jamur, yang dapat mengiritasi saluran pernapasan.

 

8. Cara Termudah Dalam Meredakan Gatal di Tenggorokan

Rasa gatal yang Anda alami di tenggorokan harus segera diatasi, jika gejalanya ringan salah satu caranya Anda bisa konsumsi permen pereda tenggorokan. Permen pereda tenggorokan yang dimaksud adalah permen yang mengandung mint yang dirancang khusus untuk keperluan kesehatan namun disisi lain juga dapat dikonsumsi untuk camilan. 

Permen mint umumnya mengandung zat-zat yang dapat memberikan rasa hangat di tenggorokan dan perut. Saat Anda mengisap atau mengunyah permen tersebut, zat-zat yang terkandung lainnya memberikan sensasi dingin yang menyegarkan, membantu mengurangi peradangan, dan meredakan rasa gatal di tenggorokan.

 

 

Salah satu permen mint cocok untuk mengatasi permasalahan ini adalah Safe Care Anise Mint. Produk permen dari Safe Care ini memiliki sejumlah kelebihan yang sangat menarik jika dibandingkan dengan permen lain. Terbuat dari bahan-bahan berkualitas seperti adas manis, lemon, daun mint, ekstrak bunga krisan, dan ekstrak cincau. Kombinasi unik antara bahan-bahan alami ini menciptakan sensasi kesegaran yang unik di tenggorokan Anda.

Permen bisa didapatkan shop Anda, jadi ayo dapatkan sebelum kehabisan!

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar