Kenapa Kulit Tiba-tiba Bentol dan Gatal? Ternyata Ini Penyebabnya!

Jumat, 24 Mei 2024 | Safecare Admin



kenapa-tiba-tiba-kulit-bentol-dan-gatal

Kulit yang tiba-tiba muncul bentol dan terasa gatal bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi, mulai dari reaksi alergi hingga masalah kesehatan yang lebih serius. Karena itu penting bagi kita untuk memahami apa yang mungkin menjadi penyebabnya dan bagaimana cara mengenali gejala-gejalanya.

 

Penyebab Kulit Tiba-tiba Bentol dan Gatal

 

1. Reaksi Alergi

Reaksi alergi adalah respons tubuh terhadap zat asing yang dianggap sebagai ancaman, meskipun sebenarnya zat tersebut tidak berbahaya. Ketika terjadi reaksi alergi, sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin dan zat kimia lainnya yang menyebabkan peradangan dan iritasi pada kulit.

Menurut sumber dari Alodokter, reaksi alergi terhadap makanan dapat terjadi setelah mengonsumsi makanan tertentu yang tubuh anggap sebagai musuh. 

  • Contohnya, alergi terhadap kacang-kacangan, telur, susu sapi, gandum, atau makanan laut. Reaksi alergi terhadap obat-obatan juga bisa terjadi, seperti antibiotik, aspirin, atau obat antiinflamasi nonsteroid. 
  • Selain itu, beberapa bahan kimia yang digunakan dalam kosmetik, sabun, deterjen, atau produk perawatan kulit juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Gejala yang muncul akibat reaksi alergi terhadap zat-zat tersebut bisa bervariasi, mulai dari gatal-gatal ringan hingga bentol-bentol merah yang besar dan menyakitkan. 
  • Selain itu, kulit juga dapat mengalami kemerahan, pembengkakan, dan bahkan ruam. Seringkali, gejala ini dapat mereda dengan sendirinya setelah penghindaran zat yang menyebabkan alergi. Namun, dalam beberapa kasus, perlu penanganan medis yang tepat.

 

2. Gigitan Serangga

Gigitan serangga seperti nyamuk atau kutu dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit yang dapat menimbulkan beberapa gejala. Dilansir dari hellosehat, salah satu gejala yang umum adalah pembengkakan di area yang tergigit. Pembengkakan ini disebabkan oleh respons tubuh terhadap bahan kimia yang dikeluarkan oleh serangga saat mereka menggigit, seperti air liur nyamuk atau enzim yang dikeluarkan oleh kutu. 

Selain pembengkakan, gigitan serangga juga seringkali menyebabkan rasa gatal yang intens. Ini terjadi karena tubuh bereaksi terhadap protein dalam air liur atau enzim serangga tersebut. 

Rasa gatal ini bisa sangat mengganggu dan mendorong seseorang untuk menggaruk area yang tergigit, yang pada gilirannya bisa menyebabkan iritasi dan infeksi kulit lebih lanjut.

Reaksi alergi terhadap gigitan serangga bisa bervariasi dari ringan hingga parah. Pada beberapa kasus, reaksi alergi dapat melibatkan seluruh tubuh dan menyebabkan gejala seperti sesak napas, pusing, atau bahkan syok anafilaksis, yang merupakan kondisi medis darurat. 

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan gejala reaksi alergi dan segera mencari bantuan medis jika terjadi reaksi yang parah atau mengancam jiwa.

Beberapa orang lebih rentan terhadap reaksi alergi terhadap gigitan serangga daripada yang lainnya. Faktor-faktor seperti riwayat alergi dalam keluarga, paparan sebelumnya terhadap gigitan serangga, dan kekebalan tubuh yang melemah dapat meningkatkan risiko terjadinya reaksi alergi yang lebih serius.

 

3. Iritasi Kulit

Bahan kimia yang sering ditemui dalam produk pembersih, seperti deterjen atau bahan pewangi, bisa mengiritasi kulit pada beberapa orang. Ketika terpapar secara langsung, bahan-bahan ini bisa memicu reaksi alergi atau iritasi pada kulit, terutama bagi individu yang memiliki sensitivitas kulit yang tinggi.

Menurut Yosipovitch G dan Kwatra SG dari The Johns Hopkins University Press, kulit yang  teriritasi oleh bahan kimia tersebut dapat menunjukkan gejala seperti pembengkakan, kemerahan, dan rasa gatal yang intens. Bentol atau ruam kecil mungkin muncul di area kulit yang terpapar. Reaksi ini bisa berlangsung sebentar setelah paparan, atau bahkan bisa bertahan lebih lama jika paparan berlanjut atau kulit terus-menerus terpapar bahan tersebut.

Untuk menghindari reaksi kulit yang tidak diinginkan, penting untuk menggunakan produk yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan menghindari bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi. 

Pemilihan produk pembersih dan deterjen yang bebas dari bahan kimia keras atau alergen dapat membantu mengurangi risiko iritasi kulit. Jika Anda mengalami reaksi kulit setelah terpapar bahan kimia tertentu, segera hentikan penggunaannya dan bersihkan kulit dengan air bersih.

 

4. Urtikaria (Biduran)

Urtikaria atau biduran adalah kondisi medis yang umum terjadi di mana kulit mengalami pembengkakan dan rasa gatal-gatal. Gejala utama dari urtikaria biasanya termasuk pembengkakan yang muncul tiba-tiba di kulit yang terasa gatal, dan bentuknya dapat beragam, mulai dari bintik kecil hingga bengkak besar yang menyebar di area kulit tertentu atau bahkan seluruh tubuh. Kondisi ini bisa bersifat akut, berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari, atau kronis, dengan gejala yang berlangsung lebih dari enam minggu.

  • Penyebab utama dari urtikaria adalah reaksi alergi terhadap berbagai faktor, seperti makanan, obat-obatan, gigitan serangga, atau bahan kimia tertentu. 
  • Selain itu, urtikaria juga dapat dipicu oleh stres, suhu ekstrem, tekanan fisik pada kulit, atau infeksi tertentu. Terkadang, penyebab urtikaria tidak dapat diidentifikasi, dan kondisi ini disebut sebagai urtikaria idiopatik.

 

5. Eksim (Dermatitis)

Eksim merupakan sebuah kondisi kulit yang terjadi ketika lapisan luar kulit mengalami peradangan. Gejala utama eksim meliputi kemerahan, kering, dan gatal-gatal pada kulit. Orang yang mengalami eksim merasakan sensasi terbakar atau terasa seperti terbakar matahari pada kulit mereka. Hal ini seringkali sangat mengganggu dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Penyebab utama eksim belum sepenuhnya dipahami, namun menurut Zilpah Sheikh, seorang Editor Medis dari WebMD terdapat beberapa faktor yang diyakini dapat memicu atau memperburuk kondisi ini. 

  • Salah satu penyebabnya adalah alergi terhadap zat-zat tertentu seperti debu, bulu hewan, atau makanan tertentu. 
  • Stres juga dianggap sebagai faktor pemicu eksim, karena stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan melemahkan lapisan pelindung kulit. 
  • Selain itu, faktor genetik juga berperan dalam eksim. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan eksim memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.

 

6. Kurap

Kurap sebenarnya adalah infeksi jamur yang menyerang kulit. Infeksi ini dapat menghasilkan bentol-bentol berbentuk lingkaran yang sering kali disertai dengan rasa gatal yang tidak menyenangkan. 

Meskipun tidak disebabkan oleh cacing, namun jamur yang menjadi penyebab kurap, biasanya dari keluarga dermatofit, bisa menyerang lapisan luar kulit dan menyebabkan gejala yang mengganggu.

Infeksi kurap sering terjadi di daerah yang lembap dan hangat, seperti lipatan kulit, selangkangan, atau area di sekitar kuku. Jamur yang menyebabkan kurap dapat berkembang biak di lingkungan yang lembap, seperti di kolam renang umum, ruang ganti, atau pakaian yang terlalu lembap.

Gejala yang paling umum dari kurap adalah adanya bentol-bentol berbentuk lingkaran dengan tepi yang merah dan tengahnya cenderung mengelupas. Rasa gatal yang disebabkan oleh infeksi ini sering kali membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan ingin menggaruk, yang pada gilirannya bisa menyebabkan penyebaran infeksi.

 

Faktor Mengapa Kulit Menjadi Bentol dan Gatal-Gatal

 

1. Respon Autoimun

Respons autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengenali jaringan tubuh sendiri sebagai ancaman dan menyerangnya. Contoh kondisi kulit yang terkait dengan respons autoimun termasuk dermatitis herpetiformis, psoriasis, dan lupus eritematosus sistemik.

 

2. Suhu Tubuh

Perubahan suhu tubuh, terutama saat kita berkeringat atau ketika terpapar suhu ekstrem, dapat memicu reaksi kulit yang menghasilkan bentol dan rasa gatal.

 

3. Perubahan Hormon

Perubahan hormonal, seperti selama masa pubertas, kehamilan, atau menopause, dapat mempengaruhi kondisi kulit dan menyebabkan munculnya bentol dan gatal.

Mengenali gejala dan penyebab kulit tiba-tiba bentol dan gatal sangatlah penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam penanganannya. 

Anda bisa menggunakan Safe Care Skin Care Balm dalam mengatasi gatal-gatal yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti iritasi, alergi, atau paparan lingkungan yang tidak sehat. 

 

 

Safe Care Skin Care Balm menjadi sahabat setia Anda dalam menjaga kesehatan dan kenyamanan kulit, tanpa terganggu oleh masalah gatal dan bentol yang mengganggu.

 

Baca Selengkapnya: Tips Mengobati Alergi Kulit Bentol dan Atasi dengan Tepat

 

Jika kita mengalami gejala yang mencurigakan atau kondisi kulit yang tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. #yangadaSAFenya 

 

Referensi:

  1. Alergi Kulit, Ketahui Penyebab dan Cara Menanganinya. Alodokter. Tinjauan oleh dr. Sienny Agustin. Diakses 2024
  2. Jenis Gigitan Serangga yang Sebabkan Masalah Kulit. Hello Sehat. Tinjauan dr. Andreas Wilson Setiawan. Diakses 2024
  3. Eczema: Symptoms, Causes, and Treatment. WebMD. Medically Reviewed by Zilpah Sheikh, MD. Diakses 2024

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar