Jumat, 8 Juli 2022 | Safecare Admin
Hari Raya Iduladha adalah momen yang ditunggu-tunggu karena saat itulah semua orang bisa menikmati santapan daging sepuasnya. Apalagi kalau kamu dapat daging kambing. Kambing bisa diolah menjadi berbagai macam menu masakan. Mulai dari gulai, sate, kari, sop, tengkleng, hingga nasi biryani. Wah, lezat ya!
Tapi, tidak semua orang bisa menikmati menu olahan kambing tersebut karena mereka punya riwayat hipertensi. Banyak orang percaya bahwa daging kambing bisa bikin tensi darah tinggi! Benarkah seperti itu? Yuk, simak jawabannya berikut ini.
Menurut pakar kesehatan, Umar Zein dan Emir El Newi, daging kambing tidak sepenuhnya memicu tensi darah tinggi. Lebih lanjut, dalam buku mereka yang berjudul Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda, dan Mitos (2019), daging kambing justru lebih baik untuk dikonsumsi daripada daging sapi dan daging ayam.
Jadi, kambing tetap aman dikonsumsi, meskipun oleh penderita atau yang pernah memiliki riwayat hipertensi. Lalu, kenapa ya, sering muncul keluhan tensi darah naik setelah makan kambing?
Well, dalam buku itu juga disebutkan kalau penyebab darah tinggi itu bukan dari kambingnya, melainkan dari cara mengolahnya yang kurang tepat. Kambing sering diolah dengan cara dipanggang atau dibakar untuk kemudian dijadikan sate atau kambing guling. Beberapa orang juga sering menggoreng daging kambing terlebih dahulu sebelum diolah jadi sebuah masakan.
Cara mengolah seperti memanggang, membakar, dan menggoreng inilah yang menimbulkan peningkatan kalori secara signifikan. Minyak goreng, mentega, dan margarin yang digunakan bisa berubah jadi lemak. Selain itu, suhu panas yang digunakan ketika menggoreng atau memanggang bisa menyebabkan kandungan air dalam daging jadi menguap habis.
Lemak dan minyak kemudian meresap menggantikan air yang hilang. Lama-lama, lemak ini menumpuk di pembuluh darah sehingga menyebabkan pembuluh darah menyempit. Alhasil, tekanan darah pun meningkat.
Selain diolah menjadi sate dan kambing guling, kambing juga sering diolah menjadi santapan bersantan seperti gulai, kari, dan rendang. Pada dasarnya, santan tidak mengandung kolesterol sama sekali. Yang wajib diwaspadai adalah jumlah takaran konsumsinya, jangan sampai berlebihan karena santan mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi.
Lalu, tak bisa dipungkiri pula bahwa lidah orang Indonesia sangat menyukai rasa makanan yang kuat. Berbagai bumbu penyedap pun diperlukan untuk menambah cita rasa masakan. Apalagi untuk mengolah daging kambing, perlu bahan-bahan penyedap seperti kecap, garam, dan MSG. Bahan-bahan ini cenderung mengandung sodium tinggi serta pengawet yang dapat memicu darah tinggi bila dikonsumsi berlebihan.
Nah, sekarang kamu tidak perlu khawatir lagi kalau mau makan daging kambing. Secara alami, kambing justru mengandung kalori yang lebih rendah daripada sapi dan ayam. Namun, bila kamu memiliki riwayat darah tinggi, sebaiknya jangan mengonsumsi olahan kambing secara berlebihan, ya! Perhatikan pula takaran bumbu pelengkap masakannya. Ingat, semua yang berlebihan itu tidak baik!
Login dahulu untuk membuat komentar
Belum ada komentar