Jenis Gigitan Serangga dan Efeknya Untuk Kulit

Rabu, 12 April 2023 | Safecare Admin



jenis-gigitan-serangga

Anda pasti pernah digigit serangga, entah di rumah, saat berada dalam perjalanan, atau saat sedang bersantai di taman. Umumnya gigitan serangga memiliki gejala seperti bentol-bentol. 

Namun, sebaiknya Anda jangan lengah, karena ada beberapa gigitan serangga yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani segera. Serangga merupakan makhluk terkecil yang bisa hidup dimana saja, mereka seringkali bisa hadir di rumah Anda secara tidak disadari. 

Hal tersebut terkadang membuat kita terlambat untuk mencegah ataupun mengobatinya.

 

Apa Saja Gejala Gigitan Serangga

 

 

Sebagian besar gigitan serangga hanya menyebabkan tonjolan luka pada kulit. Namun, dari tonjolan ini bisa merambat menjadi jalur masuk bakteri yang menyebabkan infeksi pada permukaan kulit, yang kita kenal dengan sebutan bentol.

Bakteri yang dimaksud berasal dari air liur yang dikeluarkan dari mulut serangga.  Beberapa jenis serangga memproduksi komponen biologis dalam air liurnya, seperti enzim lisosomantikoagulan, vasodilatorimunomodulator, dan komponen lain yang belum dapat diidentifikasi.

Air liur yang masuk melalui tusukan di kulit akan berpengaruh pada respon imun dari yang tergigit. Hal tersebut dapat menyebabkan efek anestesi pada area gigitan, jadi dari sinilah rasa gatal tercipta.  Selain gatal, orang yang tergigit bisa merasakan panas dan nyeri pada kulit, digabungkan dengan rasa gatal tadi akan menyebabkan ketidaknyamanan dan secara otomatis akan menggaruk area yang tergigit tadi untuk menghilangkan rasa gatal tersebut.

Namun, menggaruk area yang digigit tersebut juga berakibat buruk pada kulit, seperti munculnya ruam pada area kulit yang semakin melebar, serta kulit yang berwarna kemerahan akibat terus-terusan menggaruk area gigitan tersebut. 

Jika semakin menjadi dan dibiarkan, gigitan serangga tidak hanya menyebabkan gejala gatal saja, pada beberapa kasus, gigitan serangga dapat menimbulkan reaksi anafilaksis, yaitu reaksi parah yang harus mendapatkan penanganan medis. Gejala yang timbul akibat reaksi anafilaksis dapat memengaruhi kesehatan tubuh, antara lain sebagai berikut:

  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Pusing
  • Pingsan
  • Kejang otot
  • Jantung berdebar
  • Pembengkakan di wajah, bibir, atau tenggorokan
  • Sulit menelan dan bicara
  • Linglung
  • Nyeri dada
  • Sesak napas

 

Jenis-Jenis Gigitan Serangga dan Efeknya

 

 

1. Gigitan Kelabang

Kelabang sering kita jumpai di pekarangan rumah atau di dalam sela-sela rumah. Pada umumnya, kelabang tidak akan menggigit namun akan menghindar jika ada manusia yang menghampirinya. Namun, kadangkala kelabang  akan menggigit jika ia merasa sangat terancam.

Gigitan kelabang akan menghasilkan dua bekas tusukan yang disertai pembengkakan di sekitarnya. Beberapa jenis kelabang akan menyalurkan semacam zat saat menggigit,  zat tersebut terdiri dari mediator metaloprotease. Efek dari gigitan tersebut akan  menyebabkan rasa nyeri pada area yang tergigit. 

Tindakan pengobatan yang bisa dilakukan yakni membersihkan area yang tergigit dengan air yang mengalir dan sabun. Untuk penanganan nyeri bisa dengan memberikan paracetamol.

 

2. Gigitan Kutu Busuk

Kutu busuk atau bisa disebut dengan kutu kasur adalah serangga yang aktif untuk di malam hari. Pada siang hari, serangga yang dikenal suka menghisap darah ini cenderung bersembunyi di dekat tempat biasa penghuni rumah tidur dan beristirahat, seperti pada celah dan retakan tembok, sela-sela meja, lemari, atau peralatan yang disimpan di dalam yang umum menjadi sarang kutu.

Ciri-ciri gigitan kutu busuk yang paling umum adalah berbentuk benjolan kecil berwarna merah yang sudah tentu disertai rasa gatal pada kulit. Jika diperhatikan detil, gigitan kutu ini tidak memiliki titik ataupun lubang di tengah benjolan sama halnya seperti gigitan serangga pada umumnya. Namun jangan khawatir, gigitan kutu busuk memiliki risiko yang kecil, tapi tetap saja, harus memerlukan perhatian yang baik.

Saat melihat tanda gigitan kutu, jangan sampai digaruk secara berlebihan,  apalagi jika digaruk dengan tangan yang tidak steril. Pasalnya,walaupun gigitan tersebut tidak berbahaya, namun infeksi yang diakibatkan oleh bakteri atau kuman yang menempel pada luka garukan akan membuatnya semakin parah.

Bagi beberapa orang memiliki alergi kulit, gigitan kutu busuk dapat menyebabkan reaksi yang sangat tidak nyaman seperti munculnya pembengkakan, ruam dan rasa gatal seperti terbakar pada bagian tubuh yang digigit oleh kutu busuk, seperti lengan atau kaki.

 

3. Gigitan Nyamuk

Nyamuk sudah sering dikenal suka menggigit tubuh manusia. Hal ini ia lakukan untuk mencari sumber makanan mereka, yaitu darah. Sebagai informasi, nyamuk yang sering menggigit pada permukaan kulit adalah nyamuk betina.

Ketika nyamuk betina menggigit, ia akan menyuntikkan mulutnya yang berbentuk seperti jarum ke salah satu permukaan kulit. Di saat yang sama, nyamuk tersebut akan menyalurkan air liur ke dalam aliran pembuluh darah melewati mulutnya itu.

Air liur yang dimiliki nyamuk betina memiliki semacam zat yang akan membuat darah di area ia menghisap akan membeku. Dari sinilah pembekuan darah akibat hisapan nyamuk dapat menimbulkan pembengkakan, kemerahan, dan gatal.

Gigitan nyamuk dapat diobati dengan perawatan ringan atau sedang, hal itu tergantung dari jenis nyamuk dan apakah orang yang tergigit itu memiliki alergi. Namun gigitan nyamuk tidak boleh dianggap remeh karena bisa menyebabkan demam berdarah (DBD). 

Hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan olesan minyak aromaterapi untuk meredakan gejala gigitan, serta tidak digaruk secara berlebihan yang bisa menyebabkan luka atau ruam kemerah-merahan pada permukaan kulit.

Salah satu minyak aromaterapi yang ampuh digunakan adalah Safecare minyak angina Aromatherapy. Minyak ini bisa Anda gunakan untuk mengoleskan bekas gigitan nyamuk agar tidak menyebabkan gatal dan nyeri pada kulit. 

 

4. Gigitan Tawon

Sengatan tawon menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam pada awalnya. Tanda merah bengkak kemudian dapat terbentuk di kulit Anda, yang dapat berlangsung beberapa jam dan akan terasa sakit dan gatal.

Area yang bengkak tersebut bisa menyebar lebih luas di sekitar sengatan bisa terasa nyeri, merah, dan bengkak hingga seminggu. Beberapa kasus seperti orang yang memiliki riwayat alergi kemungkinan bisa mengalami reaksi alergi yang serius anafilaksis), menyebabkan kesulitan bernapas, dan  pusing. Segeralah mendapatkan pertolongan jika mengalami salah satu dari gejala tersebut.

 

5. Gigitan Lebah

Gigitan lebah sangat mirip dengan gigitan tawon, bedanya adalah saat lebah menggigit, jarum sengatannya tertinggal menancap di kulit. Efek dari gigitan lebah adalah rasa nyeri, kulit yang kemerah-merahan, dan bengkak selama beberapa jam. Seperti halnya sengatan tawon, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi ringan yang berlangsung hingga seminggu.

Reaksi alergi yang serius juga terkadang dapat terjadi, menyebabkan kesulitan bernapas, pusing, dan wajah atau mulut bengkak.

 

6. Gigitan Serangga Jaket Kuning

Tawon jaket kuning merupakan spesies yang harus diwaspadai manusia. Karena walaupun terlihat sama seperti tawon, Jaket kuning merupakan serangga yang lebih agresif serta ganas ketika terganggu. Tawon jaket kuning akan menyerang siapapun termasuk manusia jika ada yang mengganggu sarangnya. 

Ketika serangga jaket kuning menggigit Anda, ia akan menusuk kulit dengan sengatnya dan menyuntikkan racun yang menyebabkan rasa sakit tiba-tiba. Setelah tersengat, Anda mungkin juga mengalami pembengkakan atau kemerahan di sekitar sengatan selama beberapa jam.

Kelelahan, gatal, dan panas di sekitar tempat suntikan juga merupakan gejala umum yang dialami orang setelah disengat serangga ini.

 

7. Gigitan Tungau

Tungau merupakan serangga yang satu famili dengan kutu, bedanya adalah kutu bisa dilihat dengan mata telanjang, tapi tungau merupakan hewan mikroskopis. Oleh sebab itu, serangga ini tidak dapat dideteksi dan bisa hidup dimana saja.

Gigitan tungau akan membentuk bekas bercak merah datar atau menonjol, benjolan merah, dan kadang-kadang bahkan bisa berbentuk seperti luka lecet. Tungau biasanya akan menggigit di area pergelangan kaki, pergelangan tangan, paha, selangkangan, dan pinggang.

Gigitan tungau tidak akan menyebabkan dampak yang berarti, namun hal tersebut tetap memerlukan penanganan seperti mengoleskan minyak ke area yang digigit tungau agar rasa sakit, gatal, dan nyeri dapat hilang segera.

 

8. Gigitan Semut

Semut merupakan serangga yang suka menggigit manusia selain nyamuk. Umumnya, gigitan semut hanya menyebabkan bentol dan ruam berwarna kemerah-merahan, serta penanganannya cukup dengan dibilas air mengalir atau mengoleskan area yang digigit dengan minyak oles.

Namun beda cerita jika yang menggigit Anda adalah semut Api. Semut api adalah salah satu jenis semut yang memiliki ciri-ciri warna merah atau hitam. Serangga ini dikenal karena gigitannya menyebabkan nyeri tak tertahankan. 

Ciri-ciri gigitan semut api adalah terdapat benjolan kemerahan  di permukaan kulit, benjolan ini bisa menjadi seperti bekas luka. Luka jika tidak segera ditangani akan terasa panas, gatal, yang bertahan hingga satu minggu. Pada beberapa orang, gigitan serangga ini dapat menyebabkan reaksi alergi parah bahkan dalam beberapa kasus penderita akan mengalami kesulitan bernapas.

 

9. Gigitan Laba-Laba

Gigitan makhluk ini dapat meninggalkan luka gigitan yang bisa ditandai dengan bekas luka berwarna merah dan menimbulkan rasa gatal. Pada beberapa kasus, bekas gigitan ini bisa sembuh dalam waktu seminggu atau lebih. Namun, ada jenis laba-laba yagng menggigit dan meninggalkan racun yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.

Gejala gigitan laba-laba bervariasi tergantung pada jenis dari hewan tersebut. Biasanya bekas gigitan laba-laba akan terlihat gejala gigitan serangga pada umumnya, namun ada juga  gigitan laba-laba yangtidak menimbulkan gejala lain dan tidak membahayakan kesehatan.

Gejala digigit laba-laba yang umum terjadi antara lain adalah sebagai berikut:

  • Gatal atau ruam,
  • Nyeri menjalar dari tempat gigitan,
  • Nyeri otot atau kram,
  • Munculnya luka melepuh di bekas gigitan,
  • Penderta akan sering berkeringat,
  • Sulit bernafas,
  • Sakit kepala,
  • Mual serta muntah,
  • Panas dingin,
  • Munculnya rasa gelisah, dan
  • Tekanan darah tinggi

Lalu, bagaimana menangani gigitan laba-laba?. Seperti yang kita ketahui, laba-laba merupakan hewan dengan ragam spesies paling beracun di dunia, oleh karena itu, penanganan yang dilakukan harus cermat dan cepat.

  • Bersihkan luka gigitan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir.
  • Kompres bagian yang terkena gigitan selama 15 menit setiap jam.
  • Gunakan kain sudah dibasahi atau bisa juga rendam dengan es untuk mengompres. Hal ini membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
  • Tinggikan area yang terkena gigitan laba-laba.
  • Oleskan salep antibiotik untuk membantu mencegah infeksi tiga kali sehari.
  • Minum obat pereda nyeri sesuai kebutuhan.

Semua pencegahan dari segala jenis gigitan serangga memang berbeda-beda, tapi jika berbicara tentang pencegahan pertama, terutama gigitan dari nyamuk, semut, lebah, atau serangga yang bisa Anda temukan di sekitar rumah. Anda bisa mengandalkan Safecare Minyak angin Aromatherapy.

 

 

Safecare Minyak angin Aromatherapy mengandung Camphor, menthol, dan essential oil yang mampu meredakan rasa gatal dan nyeri dari gigitan serangga. Selain dari gigitan,  Safecare Minyak angin Aromatherapy dapat digunakan untuk meringankan rasa nyeri di kepala, masuk angin, dan mabuk ketika dalam perjalanan. Anda juga bisa mengetahui secara lengkap mengenai Cara Mengatasi Gatal dan Bengkak Gigitan Serangga.

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar