Cara Mengatasi Gatal dan Bengkak Gigitan Serangga

Selasa, 11 April 2023 | Safecare Admin



cara-mengatasi-bengkak-akibat-gigitan-serangga

Ketika beraktivitas di luar ruangan atau outdoor seperti taman, Anda pasti khawatir mengenai adanya serangga yang muncul secara tiba-tiba. Terkadang kita tidak tahu, apakah serangga tersebut berbahaya atau tidak. Bisa saja serangga tersebut dapat menyengat atau menggigit Anda jika mereka merasa terancam. 

Gigitan atau sengatan serangga hanya mengakibatkan bentolan merah pada kulit saja, namun di beberapa jenis serangga, gigitan tersebut bisa saja memunculkan berbagai reaksi pada kulit yang terkena gigitan,  seperti gatal, ruam kemerahan yang disertai nyeri.

 

Cara Menangani Setelah Adanya Gigitan Serangga

 

 

Bagaimana Anda mengetahui bahwa telah digigit serangga?. Anda bisa merasakannya seperti permukaan kulit yang dijepit dengan pinset, lalu setelah itu, Anda menemukan area kulit yang tergigit perlahan-lahan berubah menjadi kemerahan yang disertai dengan munculnya benjolan kecil. 

Pada beberapa kasus juga bisa ditemukan adanya lubang berukuran sangat kecil di area gigitan yang mengeluarkan darah, meskipun tidak separah dengan bekas gigitan ular.

Biasanya, tanda dan gejala gigitan serangga dapat hilang dalam satu atau dua hari. Tapi hal tersebut dipengaruhi oleh Jenis Gigitan Serangga dan Efeknya Untuk Kulit.

Apabila gigitan menimbulkan tanda seperti lepuhan pada area kulit, jangan lakukan kompresan dengan air dingin seperti cara sebelumnya. Namun berikan obat dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat lepuhan tersebut, yaitu campuran menthol atau camphor berbentuk minyak atau gel lalu oleskan pada area yang digigit tersebut.

Bila lepuhan tersebut menimbulkan rasa panas dan nyeri, Anda dapat menggunakan salep yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi reaksi panas dan nyeri yang ditimbulkan. Salep yang mengandung kortikosteroid dapat membantu meringankan gejala gejala tersebut. 

 

Berikut Cara Mengatasi Gatal dan Bengkak Gigitan Serangga

 

1. Mengoleskan Antiseptik Pada Area Gigitan

Antiseptik adalah cairan senyawa kimia yang umum digunakan untuk menghambat atau memperlambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme dan kuman pada permukaan tubuh. Antiseptik biasa digunakan saat operasi atau prosedur tertentu dengan tujuan mengurangi risiko infeksi, dan sebagai langkah awal dalam pencegahan infeksi terhadap bekas gigitan hewan, seperti serangga.

Sebagian besar antiseptik memiliki bahan dasar alkohol. Namun, tidak hanya alcohol saja. Ada beberapa senyawa yang terdapat dalam kandungan antiseptik, yaitu:

  • Chlorhexidine
  • Hidrogen peroksida
  • Quaternary ammonium
  • Turunan fenol terhalogenasi
  • Turunan quinolone

Selain itu, antiseptik dengan beberapa macam kandungan memiliki perbedaan dalam penggunaannya. Hal ini sangat penting untuk Anda ketahui jika Anda hendak menggunakan antiseptik dalam mengatasi luka gigitan serangga.

  • Antiseptik Alkohol 

Antiseptik yang mengandung alkohol dapat menghancurkan kuman. Namun, sebenarnya alkohol tidak dianjurkan untuk membersihkan luka, hal ini memang tidak diketahui banyak orang. Sebab penggunaan alkohol justru dapat mengganggu kondisi jaringan sekitar luka dan memperlambat penyembuhan pada permukaan kulit.

  • Antiseptik Povidone iodine

Kandungan antiseptik ini efektif melawan beragam kuman penyebab infeksi dari gigitan hewan seperti serangga. Meski begitu, penggunaan kandungan ini pada antiseptik sudah mulai jarang dipakai, karena bersifat merusak sel jaringan sekitar yang tidak terdampak luka. Penggunaan larutan ini juga menyebabkan iritasi pada kulit, sehingga dapat menimbulkan rasa perih baik pada area sekitar luka, serta dapat menyebabkan perubahan warna kulit yang terkena gigitan.

  • Polyhexamethylene biguanide (PHMB)

Antiseptik dengan kandungan ini mampu membersihkan dan merawat luka, serta melawan bakteri penyebab infeksi. Keunggulan dari menggunakan antiseptik dari kandungan ini adala tidak menimbulkan nyeri saat digunakan. Bahkan pada sebagian kasus,antiseptik ini dapat membantu mengurangi rasa perih pada luka.

Sebagian antiseptik yang digunakan untuk membersihkan luka memiliki beberapa efek samping pada penggunaannya. Ada yang bisa menyebabkan iritasi pada jaringan luka pada kulit di sekitarnya. Karena itu, penting untuk memilih antiseptik yang tepat, guna merawat luka bekas gigitan dengan baik dan terhindar dari rasa perih saat atau sesudah penggunaan.

 

2. Mengompres Gigitan Serangga Dengan Es

Es batu dapat digunakan untuk mengompres permukaan kulit yang memar atau terasa gatal. Dengan kain yang direndam dengan air es, memang bisa memberi sensasi dingin pada kulit. Hal itu bisa membantu mengurangi gejala nyeri dan gatal terhadap gigitan. Oleh karena itu, gigitan hewan serangga dapat diatasi dan diringankan gejalanya dengan kompresan kain basah dingin.

Saat digigit serangga, umumnya akan muncul bentol bentol di permukaan kulit. Bentol yang muncul juga disertai dengan rasa gatal dan nyeri tergantung dari seberapa besar bekas gigitan tersebut. Daripada digaruk untuk meghilangkan gatal dan nyeri itu, sebaiknya atasi dengan kompresan kain yang sudah direndam di air es pada bagian tubuh yang digigit serangga. Namun, penggunaan kompresan air es juga harus dilihat dari serangga yang menggigitnya. Jika serangga tersebut terindikasi beracun, maka penanganannya pun akan berbeda.

 

3. Menggunakan Lidah Buaya

Aloe vera, atau biasa disebut lidah buaya, merupakan tumbuhan berwarna hijau yang terkenal dari duri-duri yang cukup tajam seperti bagian mulut buaya. Semenjak ribuan tahun silam, lidah buaya sudah digunakan untuk berbagai macam pengobatan manusia. Tanaman ini bisa digunakan untuk untuk merawat badan hingga mengobati penyakit luar dan dalam.

Sebelum mengoleskan lidah buaya pada area, sebaiknya ikuti langkah-langkah berikut untuk mempercepat penyembuhannya:

  • Bersihkan area yang terkena secara menyeluruh, menggunakan antiseptik ringan dan air hangat.
  • Oleskan ekstrak lidah buaya yang sudah didinginkan dan dibasahi di atas area yang terkena gigitan untuk meredakan gejalanya dengan cepat.
  • Bersihkan area sekali lagi dengan air hangat dan sabun lembut.
  • Keringkan area yang dioles tadi, dan oleskan lagi lapisan tipis ekstrak lidah buaya ke kulit. Biarkan hingga mengering. Hal ini untuk memperkecil ukuran benjolan. Agar lebih efektif, lidah buaya sebelum atau sesudah diekstrak ada baiknya disimpan dalam lemari es. Efek pendinginan akan membantu lidah buaya dalam meredakan peradangan dan pembengkakan pada area yang digigit.

Gunakan cara ini beberapa kali sehari hingga gatal dan bengkak mereda.

 

4. Meneteteskan Madu Pada Area Yang Digigit Serangga

Madu dikenal memiliki banyak manfaat, manfaat yang dimiliki madu dapat digunakan untuk berbagai hal. Dikatakan dari berbagai sumber, madu sudah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Mulai dari penyakit dalam hingga penyakit luar seperti luka akibat goresan, gigitan hewan seperti serangga dapat diobati dengan madu.

Madu memiliki beragam senyawa antibakteri, yang paling berpengaruh terhadap penyembuhan luka gigitan adalah nitrogen monoksida dan hidrogen peroksida. Kedua senyawa itulah madu bisa digunakan untuk mencegah risiko terjadinya infeksi pada luka apapun. 

Nitrogen monoksida dalam kandungan madu akan merespons kekebalan tubuh. Dari situ kandungan itu akan bekerja meredakan peradangan, serta menghambat pergerakan bakteri dari luar. Lalu hidrogen peroksida akan membunuh bakteri di sekitar area luka, merangsang pembelahan sel baryang berguna memulihkan jaringan kulit yang luka. 

Sedangkan untuk mengobati pembengkakan akibat gigitan serangga, madu juga dapat diandalkan. Dalam madu juga terdapat kandungan gula yang menjadi penyebab madu memiliki rasa manis. Kandungan gula tersebut dapat digunakan untuk meredakan pembengkakan serta merangsang aliran getah bening menuju area yang terkena gigitan. Cairan getah bening akan membawa sel darah putih untuk mencegah infeksi akibat gigitan serangga.

 

5. Mengolesi Salep ke Bagian Yang Digigit Serangga

Untuk menghilangkan gatal di kulit, umumnya orang-orang akan menggunakan salep untuk mengatasinya. Namun, Anda juga harus paham, tidak semua jenis salep bisa digunakan untuk meredakan gatal akibat gigitan serangga.

Salah satu jenis salep yang aman digunakan untuk gigitan serangga adalah salep yang mengandung hidrokortison. Kandungan salep ini dapat digunakan untuk meredakan peradangan akibat gigitan serangga, paparan tanaman beracun, eksim, alergi, maupun iritasi kulit. Selain gatal, hidrokortison dalam kandungan salep juga dapat digunakan untuk menghilangkan ruam—ruam kemerahan dan bengkak yang juga diakibatkan oleh gigitan serangga.

 

6. Menggunakan Safe Care Balm

 

 

Beberapa jenis balsam sangat ampuh untuk meredakan luka gigitan serangga. Hal ini dikarenakan fungsi balsam hampir sama seperti salep, yaitu meredakan bagian yang terinfeksi akibat luka luar, juga sama seperti salep, tidak semua balsam dapat digunakan untuk mengobati gigitan serangga. Salah satu balsam yang mampu mengobati gigitan dan bengkak akibat serangga adalah Safe Care Skin Care Balm.

Di dalam Safe Care Skin Care Balm, terdapat beberapa kandungan yang selain digunakan untuk mengobati gigitan serangga, bisa digunakan untuk hal lain seperti berikut;

  • Jojoba Oil & Coconut Oil (Berfungsi Untuk Melembabkan Kulit)
  • Tea Tree Oil (Mampu Meredakan Ruam Kulit & Kemerahan)
  • Geranium Oil (Meringankan Iritasi dan Gatal pada kulit) 
  • Rosemary Oil (Membantu Meringankan Masalah Kulit)
  • Calendula Oil (Bertugas Sebagai Anti Inflamasi Untuk Mempercepat Proses Penyembuhan Masalah Iritasi Kulit)
  • Chamomile Oil (Meredakan Masalah Kulit Sensitif)

Safe Care Skin Care Balm mampu meredakan serta mengobati bagian kulit yang gatal, iritasi, ruam kemerahan, serta nyeri akibat gigitan hewan seperti nyamuk, lebah, semut,dan serangga lain yang umum ditemukan di rumah. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan Minyak Untuk Mengatasi Gigitan Serangga untuk meredakan rasa gatal.

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar