Apa Saja Penyebab Masuk Angin Pada Ibu Hamil?

Kamis, 16 November 2023 | Safecare Admin



penyebab-masuk-angin-pada-ibu-hamil

Ketika seorang wanita hamil mengalami perut kembung dan masuk angin, ini adalah gejala yang umum dan bisa sangat tidak nyaman. Selain perut kembung, ibu hamil juga mungkin merasakan mual, tidak nafsu makan, tidak enak badan, dan sering kentut. Meskipun disebut masuk angin, sebenarnya ini bukan penyakit melainkan kumpulan gejala tidak nyaman pada saluran pencernaan. Gejala ini umumnya akan membaik dengan sendirinya, terutama jika sistem imun Anda berfungsi dengan baik. Ada beberapa faktor yang bisa memicu masuk angin pada ibu hamil, dan berikut ini adalah beberapa di antaranya yang akan kita bahas lebih lanjut.

 

1. Hormon Progesteron Meningkat

Dilansir dari situs kesehatan Hello Sehat tinjauan dari dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa,  selama trimester kedua kehamilan, terjadi perubahan fisiologis signifikan dalam tubuh wanita yang sedang mengandung. 

Salah satu perubahan utama yang terjadi adalah peningkatan kadar hormon progesteron. Pada periode ini, tubuh wanita hamil mulai memproduksi lebih banyak hormon progesteron dan estrogen untuk mendukung perkembangan janin serta menjaga kehamilan. Kedua hormon ini memiliki peran kunci dalam menguatkan dinding rahim dan memastikan bahwa kehamilan berjalan dengan baik.

Peningkatan kadar progesteron ini tidak hanya mempengaruhi rahim dan janin, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada seluruh tubuh. Salah satu dampak yang paling mencolok adalah relaksasi otot-otot tubuh. 

Otot-otot dalam tubuh menjadi lebih lentur dan kurang responsif selama trimester kedua ini. Meskipun ini adalah mekanisme alami yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan janin dan perkembangan rahim, dampaknya juga bisa mengganggu fungsi beberapa organ dalam tubuh.

 

Baca Juga: Perbedaan Perut Kembung Masuk Angin dan Hamil  

 

2. Perubahan Postur Tubuh

Dikutip dari jurnal John Hopkins Medicine, Ibu hamil seringkali mengalami perubahan postur tubuh yang signifikan selama masa kehamilan. Perubahan ini bersifat alami dan disebabkan oleh pertumbuhan janin dalam rahim. Pertumbuhan janin ini menyebabkan pergeseran berat badan dan pusat gravitasi tubuh. Seiring berjalannya waktu, perubahan ini dapat menyebabkan perubahan pada postur tubuh ibu hamil yang terlihat mencolok.

Perubahan postur ini bisa membuat ibu hamil cenderung membungkuk atau membungkukkan punggung mereka. Hal ini terjadi karena tubuh mencoba menyeimbangkan diri dengan perubahan berat badan dan pusat gravitasi yang berubah. Sayangnya, perubahan ini dapat menyebabkan tekanan tambahan pada tulang belakang, otot, dan sendi. Akibatnya, banyak ibu hamil mengalami ketidaknyamanan dan bahkan rasa sakit pada area punggung dan pinggang mereka.

Selain itu, perubahan postur tubuh ini juga dapat mempengaruhi ritme pernapasan pada masa kehamilan. Pertumbuhan janin yang berkembang dalam rahim menyebabkan rongga dada ibu hamil menjadi lebih sempit. Kondisi ini dapat membuat ibu hamil merasa sesak napas atau sulit bernapas terutama ketika janin semakin besar. Perubahan pada sistem pernapasan ini dapat membuat pernafasan ibu hamil menjadi lebih dangkal dan kurang efisien.

 

3. Mengonsumsi Makanan Pedas dan Berlemak

Masuk angin selama masa kehamilan, terutama setelah mengkonsumsi makanan pedas, utamanya disebabkan oleh peningkatan kadar asam lambung yang mengiritasi lambung. Keluhan ini seringkali dirasakan lebih intensif karena pengaruh hormon yang meningkat, yang membuat lambung lebih sensitif terhadap produksi asamnya sendiri. Selain itu, gejala gastritis juga bisa menjadi lebih parah karena tekanan pada lambung oleh janin yang semakin besar, terutama pada trimester kehamilan yang lebih lanjut.

Tingkat keparahan kondisi ini bisa bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Jika masuk angin yang Anda rasakan ringan dan terjadi setelah mengkonsumsi makanan pedas, Anda dapat mencoba mengurangi konsumsi makanan pedas. Sebagai alternatif, Anda dapat mengonsumsi makanan lain yang tidak terlalu pedas, berlemak, asam, atau mengandung banyak gas. Disarankan juga untuk meningkatkan asupan air putih, menghindari makanan sembarangan, dan tidak berbaring segera setelah makan.

 

4. Rahim Semakin Membesar

Saat seorang perempuan berada dalam masa kehamilan, tubuhnya mengalami serangkaian perubahan yang signifikan. Salah satu perubahan utama yang terjadi adalah perluasan rahim. Perluasan ini merupakan respons alami terhadap pertumbuhan janin yang sedang berkembang di dalamnya. Rahim yang semula berukuran kecil akan membesar seiring dengan perkembangan janin, dan ini merupakan bagian integral dari proses kehamilan.

Mengutip dari situs Healthline, perluasan rahim yang signifikan ini dapat memiliki dampak yang cukup besar pada tubuh ibu hamil. Salah satu dampak utama adalah peningkatan tekanan pada organ-organ dalam perut, terutama saluran pencernaan. Akibat dari tekanan ini, organ-organ pencernaan seperti lambung dan usus dapat mengalami gangguan dalam fungsinya.

Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa masalah pencernaan yang umum terjadi selama kehamilan. Salah satunya adalah perut kembung, yang sering kali menyerupai gejala masuk angin. Perasaan perut yang terasa begah juga bisa menjadi masalah yang umum terjadi. Semua ini merupakan reaksi alami dari tubuh terhadap perubahan yang terjadi selama kehamilan.

 

5. Kondisi Mental Yang Tidak Stabil

Kondisi emosional yang tidak stabil, seperti stres berlebihan, kecemasan, atau depresi, dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan fisik ibu hamil. Dikutip dari website resmi healthy parents healthy children, Ketika seseorang mengalami tekanan emosional yang tinggi, tubuh seringkali merespons dengan melepaskan hormon stres, seperti kortisol, yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi berbagai aspek sistem kekebalan tubuh dan merusak keseimbangan internal. 

Selain itu, tekanan emosional yang berlebihan juga mampu mengganggu pola tidur ibu hamil, yang dapat mengakibatkan gangguan tidur dan kelelahan, serta dapat mempengaruhi pola makan ibu hamil. Perubahan dalam pola makan ini bisa menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut, seperti defisiensi nutrisi, peningkatan risiko masalah berat badan, atau komplikasi dalam kehamilan. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan emosional selama masa kehamilan sangat penting, tidak hanya untuk kesejahteraan pengandung, tetapi juga untuk kesehatan janin yang dikandungnya.

Mengatasi kondisi ibu hamil yang mengalami masuk angin serta menghadapi ketidakstabilan emosional dapat dilakukan dengan memanfaatkan minyak aromaterapi. Minyak aromaterapi merupakan campuran minyak alami yang diekstrak dari tumbuhan, biasanya digunakan untuk tujuan relaksasi dan pengobatan komplementer. Pemilihan minyak aromaterapi yang tepat dapat membantu meredakan gejala masuk angin dan memberikan efek menenangkan pada pikiran ibu hamil.

 

6. Rekomendasi Minyak Kayu Putih Untuk Ibu Hamil

Salah satu minyak aromaterapi yang terkenal karena memiliki aroma yang menenangkan adalah Safe Care Minyak Kayu Putih Euca Aromatherapy Roll On. Produk minyak kayu putih ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh beberapa produk serupa lain. 

 

 

Menurut ulasan dari pengguna di salah satu platform belanja online, aroma dari produk ini sangat menenangkan saat dihirup, menciptakan pengalaman yang e. Selain itu, produk ini mendapatkan rating bintang 5 dalam hal efektivitas, menunjukkan kemampuannya dalam memberikan perasaan lega dan kenyamanan.

Selain aspek tersebut, produk ini juga memiliki keunggulan lain, yaitu harganya yang sangat terjangkau, menjadikannya pilihan yang ekonomis untuk merawat kesehatan Anda. Dengan kandungan eucalyptus dan campuran menthol serta camphor yang memberikan efek relaksasi, Safe Care Minyak Kayu Putih Euca Aromatherapy Roll On adalah solusi yang lengkap dan efektif untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan sehari-hari yang umum dialami.

Dengan kemasan roll-on, pengguna dapat dengan mudah mengoleskan minyak ini langsung pada area yang diinginkan. Roll-on ini terdiri dari bola kecil yang terbuat dari bahan yang lembut dan tahan lama. Bola tersebut berfungsi sebagai aplikator yang meluncur di atas kulit, memungkinkan minyak aromaterapi meresap secara merata. 

Selain itu, bentuk roll-on juga memudahkan kita untuk membawa Safe Care Minyak Kayu Putih Euca Aromatherapy Roll On ke mana saja. Kemasan yang kecil dan ringan memungkinkan kita untuk menyimpannya di tas atau saku, sehingga dapat digunakan kapan saja dan di mana saja sesuai kebutuhan.

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar