Ternyata Ini Penyebab Sakit Kepala Setiap Malam

Sabtu, 6 April 2024 | Safecare Admin



penyebab-sakit-kepala-saat-tidur-malam

Pernahkah Anda mengalami sakit kepala yang datang pada waktu-waktu tertentu? Contohnya, saat malam tiba. Hal ini bisa sangat mengganggu, terutama di saat malam yang seharusnya menjadi waktu tepat untuk beristirahat, namun malah dihadapkan dengan pusing yang membebani kepala. Sebenarnya, apa yang menjadi penyebab dari sakit kepala yang sering muncul pada malam hari?

 

1. Sleep Apnea Atau Gangguan Tidur

Apakah Anda pernah mendengkur keras saat tidur?, Jika ya, maka mungkin Anda mengalami gangguan tidur yang disebut sleep apnea. Sleep apnea adalah kondisi di mana pernapasan seseorang terhenti atau menjadi sangat dangkal saat tidur. Hal ini dapat terjadi berulang kali selama tidur dan mengganggu pola tidur yang normal.

Mengapa sleep apnea bisa menyebabkan sakit kepala? Tinjauan dr. Fadhli Rizal Makarim dari Halodoc, pada penderita sleep apnea, pernapasan menjadi terhenti atau menjadi dangkal selama beberapa saat. Hal ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam tubuh. Ketika tubuh kekurangan oksigen, pembuluh darah di otak dapat melebar, yang pada akhirnya dapat menyebabkan sakit kepala. Jika ini tidak teratasi juga, dapat menyebabkan stres dan kelelahan yang berujung pada vertigo dan gangguan yang lebih parah.

 

2. Posisi Tidur Yang Salah

Banyak orang tidak memperhatikan posisi tidur mereka. Posisi tidur yang salah seperti dengan kepala terlalu tinggi atau rendah, menggunakan bantal yang terlalu tebal atau tipis, atau bahkan tidur dengan tangan di atas kepala, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Tidur dengan kepala terlalu tinggi atau menggunakan bantal yang tidak sesuai dapat mengakibatkan tegangnya otot leher dan punggung serta mengganggu aliran darah kembali ke jantung. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah menjadi rendah, yang pada akhirnya mengurangi aliran darah ke kepala. Akibatnya, ketika Anda bangun tidur, Anda akan mengalami sensasi sakit kepala yang tidak tertahankan.

Selain itu, tidur menyamping juga memiliki dampak buruk. posisi tidur ini juga dapat menyebabkan tekanan pada pundak dan pinggul jika tidak didukung dengan baik oleh bantal yang sesuai. Posisi ini juga menyebabkan ketegangan pada otot bahu dan leher, dan akan mengganggu aliran darah pada area tersebut.

 

3. Stress

Stres adalah faktor lainnya yang terkait dengan sakit kepala di malam hari. Tekanan mental dan emosional yang berlebihan dapat menghasilkan ketegangan otot di sekitar kepala dan leher, menyebabkan sensasi yang tidak nyaman dan bahkan menyakitkan. Stres dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk pekerjaan, hubungan, atau bahkan kekhawatiran tentang masalah tertentu.

Saat Anda tidur dalam keadaan banyak pikiran, otot-otot tersebut akan menegang, sehingga menyebabkan sakit kepala yang terus berlanjut atau bahkan memburuk saat bangun di pagi hari.

 

4. Kurangnya Asupan Air Yang Cukup

Kurangnya asupan air atau dehidrasi merupakan kondisi di mana tubuh tidak memiliki atau kurangnya cairan. Penurunan cairan ini bisa terjadi melalui berbagai cara, termasuk melalui keringat, urin, dan pernapasan. Dehidrasi dapat mengakibatkan penurunan volume darah dalam tubuh, yang dapat menghasilkan penurunan tekanan darah. Saat tidur, tekanan darah yang menurun akan menyebabkan pusing di tengah-tengah tidur atau saat bangun.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, karena penting untuk memastikan asupan air yang memadai sepanjang harinya. Rekomendasi jumlah air yang dibutuhkan setiap hari bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia, berat badan, tingkat aktivitas, dan iklim. Meskipun demikian, sebagai pedoman umum, dalam laman kemenkes mereka merekomendasikan untuk minum sekitar 2 liter air per hari sebagai jumlah minimum yang diperlukan tubuh.

 

5. Ketegangan Otot

Pusing yang disebabkan oleh ketegangan otot, dikenal juga dengan nama tension headache. Jenis sakit kepala ini merupakan salah satu dari yang umum terjadi. Penyebab utamanya adalah ketegangan otot di area leher, bahu, dan tengkuk yang dapat dipicu oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah stres. Saat seseorang mengalami stres, otot-otot di sekitar leher dan kepala cenderung menjadi tegang karena respons tubuh terhadap tekanan emosional.

Selain itu, posisi duduk atau tidur yang tidak ergonomis juga dapat menyebabkan ketegangan pada otot leher dan bahu, yang pada gilirannya bisa memicu timbulnya sakit kepala.

 

6. Mual dan Muntah

Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), gejala mual dan muntah seringkali merupakan respons tubuh terhadap kondisi kesehatan tertentu, seperti sakit kepala. Sensasi mual dan muntah seringkali diiringi dengan rasa meriang seperti berputar-putar.

Salah satu penyebab umum mual dan muntah adalah gangguan pada saluran pencernaan, seperti infeksi bakteri atau virus. Kontaminasi makanan yang terjadi oleh mikroorganisme patogen dapat memicu respons tubuh untuk membersihkan zat berbahaya tersebut, yang menimbulkan sakit kepala.

 

7. Migrain

Meskipun belum ada penjelasan yang pasti, beberapa ahli menyatakan bahwa serangan migrain pada malam hari terkait dengan pelepasan senyawa kimia dalam tubuh saat tidur, terutama selama periode Rapid Eye Movement (REM) ketika tidur sangat dalam atau sekitar 6 jam setelah tertidur.

Migrain yang terjadi selama periode REM pada malam hari memiliki dampak negatif pada tubuh. Selama tidur yang berkualitas, tubuh memproduksi dopamine dan serotonin yang penting untuk mengatur suasana hati, nafsu makan, stres, dan rasa sakit.

Ketika tidur terganggu, produksi kedua senyawa ini juga terganggu, menyebabkan kesulitan dalam mengontrol rasa sakit dan suasana hati. Hal ini membuat migrain menjadi lebih rentan terjadi.

 

8. Ketegangan Otot di Area Mata

Salah satu contoh dari gangguan mata adalah Disfungsi Penglihatan Binokular. Menurut pandangan seorang pakar mata dari Michigan, hal ini terjadi ketika otot-otot tersebut tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dapat mengakibatkan salah satu mata terlihat lebih tinggi atau lebih rendah dari posisi yang seharusnya, serta dapat menyebabkan sakit kepala yang merambat ke mata.

Penyebab umum dari gejala ini adalah kurangnya koordinasi antara sistem keseimbangan telinga dan penglihatan. Akibatnya, gambar yang diterima oleh mata mungkin tidak difokuskan dengan baik di belakang mata.

Gejala yang dapat muncul meliputi sakit kepala, sensasi nyeri dan berdenyut di mata, penglihatan kabur, penglihatan ganda, atau sensitivitas berlebihan terhadap cahaya. Penyakit ini dapat mengganggu berbagai aktivitas sehari-hari. Bahkan, Anda dapat mengalami kesulitan berkonsentrasi, membaca, atau memahami materi bacaan.

 

9. Mengatasi Sakit Kepala Dengan Minyak Angin

Berbagai penyebab pusing atau sakit kepala yang sudah dijelaskan memang sangat mengganggu. Namun, solusi sederhana seperti menggunakan minyak angin bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi masalah ini. Dengan aroma segarnya dari komposisi didalamnya, minyak angin dapat membantu meredakan ketegangan pada otot-otot kepala dan leher, serta memberikan sensasi menyegarkan yang dapat membantu Anda bersantai dan tidur lebih nyenyak pada malam hari.

 

 

Salah satu cara untuk meredakan sakit kepala menjadi lebih optimal adalah dengan menggunakan minyak angin Safe Care dengan varian Safe Care Minyak Angin Lemongrass 10 ML. Produk ini memiliki berbagai keunggulan, dengan kandungan 100% pure essential oil seperti lemograss dan mint, mampu memberikan aroma natural lemongrass yang menyegarkan. Sehingga ampuh dalam mengatasi sakit kepala, meredakan gejala flu dan pilek, serta mengurangi tingkat stres. 

 

Baca Juga: Cara Atasi Sakit Kepala Saat Tidur Malam

 

Yang tak kalah pentingnya, produk ini juga membantu meningkatkan kualitas tidur, sehingga memungkinkan Anda untuk tidur lebih nyenyak dan bangun dengan segar serta bertenaga.

Jadi tunggu apa lagi? Ayo dapatkan minyak angin Safe Care sekarang juga!#yangadaSAFenya 

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar