Perbedaan Bintik Merah DBD dengan Alergi?

Jumat, 24 Mei 2024 | Safecare Admin



perbedaan-bintik-merah-dbd-dengan-alergi

Taukah Safeian? Bintik merah yang timbul pada kulit dapat menjadi tanda dari dua kondisi yang berbeda, Demam Berdarah Dengue (DBD) dan gejala alergi. Meskipun keduanya bisa menunjukkan bintik merah, ada perbedaan yang penting dalam penyebab, gejala, pola penyebaran, durasi, dan perawatannya.

 

Penyebab

 

Bintik Merah pada Demam Berdarah

Bintik merah pada demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Virus dengue termasuk dalam genus Flavivirus dan merupakan penyebab utama penyakit demam berdarah. 

Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus bertindak sebagai vektor yang mentransmisikan virus ini ke manusia melalui gigitannya.  Setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk, virus tersebut menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

Virus dengue menyebabkan gangguan pada pembuluh darah, terutama kapiler, yang dapat mengakibatkan perdarahan internal dan eksternal. 

  • Bintik merah pada kulit adalah salah satu gejala yang sering muncul pada fase akut demam berdarah. 
  • Bintik merah ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh dan merupakan tanda adanya kerusakan pembuluh darah serta peningkatan permeabilitas kapiler akibat infeksi virus.
  • Perdarahan yang disebabkan oleh infeksi virus dengue dapat terjadi di berbagai organ tubuh, termasuk melalui kulit. 
  • Bintik merah yang muncul pada kulit dapat berupa petekie (bintik-bintik kecil berwarna merah muda), purpura (bintik-bintik berwarna ungu), atau ekimosis (bintik-bintik berwarna biru kehitaman).

 

Bintik Merah pada Reaksi Alergi

Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi secara berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti makanan tertentu, obat-obatan, atau alergen lingkungan seperti serbuk sari atau bulu binatang. 

  • Saat terpapar dengan zat-zat ini, sistem kekebalan tubuh melepaskan zat-zat kimia, termasuk histamin, yang menyebabkan berbagai gejala alergi, termasuk bintik merah pada kulit.
  • Bintik merah ini sering kali disebut sebagai urtikaria atau ruam gatal. Mereka dapat muncul dalam bentuk bintik-bintik kecil atau besar, kadang-kadang disertai dengan rasa gatal atau terbakar. 
  • Selain itu, bintik merah juga dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk urtikaria akut yang muncul secara tiba-tiba dan dapat bertahan selama beberapa jam atau urtikaria kronis yang berlangsung lebih lama, bahkan hingga berbulan-bulan.
  • Bintik merah pada reaksi alergi adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja untuk melawan zat asing yang dianggap berbahaya. Meskipun tidak selalu berbahaya, bintik merah dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama jika disertai dengan gejala seperti gatal yang parah.

 

Gejala yang Ditimbulkan

 

Bintik Merah pada Demam Berdarah

  • Penderita demam berdarah umumnya mengalami demam tinggi yang timbul secara mendadak, suhunya bisa melebihi 39 derajat Celsius. 
  • Demam ini dapat berlangsung selama beberapa hari. Kondisi ini juga sering disertai dengan nyeri otot dan sendi yang cukup parah. 
  • Penderita bisa merasakan kesulitan bergerak atau melakukan aktivitas sehari-hari karena ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh nyeri ini.
  • Selain itu, sakit kepala parah juga merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada demam berdarah. Kepala terasa sangat sakit, bahkan hingga membuat penderitanya sulit berkonsentrasi atau beraktivitas. 
  • Kadang-kadang, gejala ini juga bisa disertai dengan mual dan muntah, serta diare. Ini dapat membuat kondisi penderita semakin melemah karena kehilangan cairan dan nutrisi penting.

 

Bintik Merah pada Reaksi Alergi

Gejala alergi merupakan respons tubuh terhadap zat asing yang disebut alergen, yang bisa beragam jenisnya. 

  • Salah satu gejala yang umum terjadi adalah ruam, yang biasanya muncul dalam bentuk bercak merah atau gatal di kulit. Gatal-gatal juga sering dialami oleh penderita alergi, terutama saat terpapar alergen.
  • Selain itu, pembengkakan juga merupakan gejala yang bisa timbul, terutama di area wajah, bibir, atau bahkan lidah, yang dapat terjadi akibat reaksi alergi terhadap makanan atau gigitan serangga. 
  • Pilek dan bersin juga seringkali mengindikasikan adanya alergi, khususnya pada alergi musiman seperti alergi debu atau serbuk bunga.
  • Di samping gejala-gejala tersebut, ada juga gejala yang lebih serius yang bisa terjadi pada kasus alergi yang parah, yaitu sesak napas. 
  • Sesak napas bisa menjadi tanda bahwa sistem pernapasan sedang mengalami reaksi yang serius terhadap alergen, seperti pada kasus alergi terhadap serbuk sari, debu, atau bulu binatang.

 

Pola Penyebaran

 

Bintik Merah pada Demam Berdarah

  • Bintik merah demam berdarah biasanya muncul dalam bentuk titik-titik merah kecil yang tersebar di seluruh tubuh, termasuk pada bagian wajah, lengan, dan kaki. 
  • Kondisi ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil di bawah kulit akibat peningkatan tekanan dalam sistem peredaran darah, yang merupakan salah satu karakteristik dari demam berdarah.
  • Penyebaran bintik merah di seluruh tubuh termasuk wajah, lengan, dan kaki dapat menjadi indikasi penting dari tingkat keparahan infeksi dengue. Gejala lain yang sering terkait dengan bintik merah ini adalah demam tinggi, nyeri otot dan sendi.

 

Bintik Merah pada Reaksi Alergi

Pola penyebaran bintik merah akibat alergi dapat sangat bervariasi bergantung pada berbagai faktor. Salah satunya adalah jenis alergen yang menjadi pemicu reaksi alergi. 

Beberapa alergen yang umum adalah debu, serbuk sari, bulu hewan, dan makanan tertentu.

  • Misalnya, jika seseorang alergi terhadap serbuk sari, bintik merah lebih cenderung muncul di area yang terbuka seperti wajah, leher, atau lengan yang terkena paparan langsung dari udara. 
  • Sementara itu, jika alergi disebabkan oleh kontak langsung dengan bahan kimia tertentu, bintik merah bisa muncul di area kulit yang terpapar, seperti tangan atau area tubuh lainnya yang bersentuhan dengan alergen.
  • Selain itu, cara kontak dengan alergen juga dapat memengaruhi pola penyebaran bintik merah. Kontak langsung dengan alergen seperti menyentuh bulu hewan atau makanan tertentu dapat menyebabkan bintik merah berkumpul di area yang bersentuhan langsung. 
  • Namun, jika alergen tersebar di udara, bintik merah dapat muncul lebih merata di area yang terbuka.

 

Durasi dan Perkembangan

 

Bintik Merah pada Demam Berdarah

Bintik merah pada demam berdarah bisa bertahan selama beberapa hari hingga minggu, tergantung pada keparahan infeksi. Pada kasus yang parah, bintik merah bisa berubah menjadi memar atau terjadi perdarahan.

 

Bintik Merah pada Reaksi Alergi

Bintik merah akibat alergi dapat muncul secara cepat setelah terpapar alergen, dan biasanya hilang setelah tubuh tidak lagi terpapar alergen tersebut.

 

Tips Perawatan Awal

 

Bintik Merah pada Demam Berdarah

Perawatan awal untuk demam berdarah termasuk istirahat yang cukup, konsumsi cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi, dan penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.

 

Bintik Merah pada Reaksi Alergi

Untuk mengatasi bintik merah akibat reaksi alergi, dapat dilakukan dengan menghindari alergen yang diketahui, menggunakan krim anti-gatal atau antihistamin, serta menjaga kebersihan kulit.

Untuk perawatan lebih lanjut terhadap reaksi alergi, Anda bisa mencoba Safe Care Skin Care Balm yang tersedia di berbagai toko online maupun offline. Produk ini cocok untuk berbagai kondisi kulit sensitif, termasuk ruam akibat alergi.  

 

 

Dengan kemasan 50gr, salep ini hadir sebagai solusi multifungsi yang membantu mengatasi berbagai masalah kulit sensitif dengan aman dan efektif. Dengan beragam manfaatnya, produk ini cocok untuk segala usia, bahkan bayi sekalipun. 

 

Berikut: Cara Mengatasi Alergi Kulit Bintik Merah

 

Dengan manfaatnya yang beragam dan formulanya yang bebas dari bahan kimia berbahaya, produk ini dapat dipercaya untuk merawat kulit Anda dan keluarga dengan aman. Dapatkan kulit yang sehat dengan Safe Care Skin Care Balm sekarang juga!#YangadaSAFEnya

 

 

Referensi:

  1. Dengue and severe dengue. WHO. Diakses 2024
  2. Dengue fever. Mayo Foundation for Medical Education and Research (MFMER). Diakses 2024
  3. Spatiotemporal Transmission Patterns and Determinants of Dengue Fever: A Case Study of Guangzhou, China. International Journal Of Environmental Research and Public Health (MDPI Journal). Diakses 2024

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar