Jumat, 24 Mei 2024 | Safecare Admin
Cuaca panas dapat menjadi musim yang menyenangkan bagi sebagian orang, tetapi bagi yang lain, itu bisa menjadi waktu yang menyebalkan karena gatal-gatal di kulit.
Gatal akibat cuaca panas bisa sangat mengganggu dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegahnya.
Sebelum mengetahui penyebabnya, penting juga untuk mengenali gejala umum pada gatal karena cuaca panas. Gejala yang umum adalah sebagai berikut:
Cuaca panas dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit karena kelenjar keringat tersumbat, sehingga keringat menumpuk di bawah kulit. Hal ini dapat menyebabkan biang keringat, yang dalam bahasa medis disebut miliaria.
Ketika seseorang terpapar suhu yang tinggi, kelenjar keringat akan menjadi lebih aktif sebagai mekanisme tubuh untuk mendinginkan diri. Namun, saat keringat diekskresikan, pori-pori kulit dapat tersumbat oleh campuran keringat, sel-sel kulit mati, dan debu. Hal ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit, yang pada gilirannya menyebabkan rasa gatal yang tidak nyaman.
Berdasarkan jurnal penelitian yang dikutip dari Medical News Today, kelenjar keringat yang tersumbat dapat mengganggu fungsi alami kulit untuk mengatur suhu tubuh dan melepaskan keringat. Ketika pori-pori tersumbat, keringat tidak bisa keluar dengan mudah, sehingga terjadi penumpukan di bawah kulit. Akumulasi keringat ini kemudian dapat merangsang reseptor gatal pada kulit, menyebabkan sensasi gatal yang mengganggu.
Selain itu, kondisi lingkungan yang lembap juga dapat memperburuk biang keringat. Kelembapan yang tinggi membuat keringat sulit menguap, sehingga meningkatkan risiko tersumbatnya pori-pori. Kondisi ini menjadi lebih umum terjadi di musim panas atau di daerah tropis di mana kelembapan udara cenderung tinggi.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah gesekan dengan pakaian atau kontak dengan bahan kimia tertentu.
Saat kulit sensitif terpapar dengan faktor-faktor tersebut, kemungkinan untuk mengalami rasa gatal menjadi lebih tinggi. Kondisi ini bisa sangat mengganggu dan bahkan dapat mengganggu kenyamanan sehari-hari.
Dermatitis atopik, atau eczema/eksim, adalah kondisi kulit yang dialami oleh anak-anak dan orang dewasa yang memiliki kondisi kulit sensitif. Cuaca panas, dengan suhu yang tinggi dan kelembaban yang rendah, dapat menjadi pemicu yang umum bagi orang dengan dermatitis atopik.
Hal ini dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit yang sudah sensitif, memicu peradangan dan gatal yang lebih intens.
Dikutip dari Everyday Health, pakaian yang sangat ketat bisa mengganggu sirkulasi udara di sekitar kulit, terutama jika bahan pakaian tidak cukup membuat ruang kulit untuk “bernapas”.
Ketidakadaan udara untuk beredar dengan baik di sekitar kulit dapat menyebabkan penumpukan panas dan kelembaban, yang pada akhirnya dapat menyebabkan iritasi kulit. Ketika udara terjebak di antara kulit dan pakaian, ini menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri dan jamur, yang dapat menyebabkan masalah seperti ruam, gatal-gatal, atau bahkan infeksi kulit.
Kondisi ini bisa menjadi lebih buruk pada cuaca panas. Saat suhu meningkat, kulit menjadi lebih sensitif terhadap iritasi dan kemungkinan terjadinya masalah. Kulit yang sudah terganggu sirkulasinya karena pakaian yang terlalu ketat akan lebih sulit untuk mendinginkan dirinya sendiri, sehingga meningkatkan risiko iritasi dan ruam.
Sirkulasi udara yang buruk di dalam ruangan dapat menjadi masalah serius karena dapat menyebabkan penumpukan panas dan kelembaban. Ketika udara tidak bergerak dengan baik, udara panas cenderung terjebak di dalam ruangan, sehingga menciptakan lingkungan yang tidak nyaman.
Hal ini dapat memperburuk masalah seperti gatal-gatal yang sering terjadi akibat cuaca panas. Sensasi panas yang berlebihan dan kelembaban yang tinggi dapat membuat kulit menjadi iritasi, dan tentunya gatal-gatal.
Karena itu, sebaiknya buka jendela untuk membiarkan udara segar masuk, atau bisa juga menggunakan kipas angin, atau bahkan menggunakan sistem ventilasi tambahan jika diperlukan.
Dengan meningkatkan aliran udara, udara panas dan lembap dapat dikeluarkan dari ruangan, menjaga suhu dan kelembaban di tingkat yang lebih nyaman.
Selain itu, memperbaiki atau merawat AC juga sangat penting. AC yang berfungsi dengan baik tidak hanya mendinginkan udara tetapi juga membantu mengontrol kelembaban. Ketika AC tidak berfungsi optimal, udara dalam ruangan bisa menjadi terlalu lembap atau terlalu kering, yang bisa membuat masalah kulit semakin buruk.
Saat suhu meningkat, kelembaban udara cenderung naik, sehingga menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Kelembaban yang tinggi ini memungkinkan mikroorganisme tersebut berkembang biak dengan cepat di permukaan kulit.
Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit, yang pada gilirannya menyebabkan sensasi gatal-gatal. Infeksi jamur pada kulit, yang juga dikenal sebagai tinea atau kurap, seringkali terjadi di area yang lembap seperti lipatan kulit, di antara jari-jari kaki, atau di daerah selangkangan. Sedangkan infeksi bakteri, seperti impetigo, dapat menyebabkan ruam dan gatal-gatal pada kulit, terutama jika seseorang memiliki luka atau goresan kecil yang memungkinkan bakteri masuk ke dalam kulit.
Untuk mengatasi gatal-gatal akibat cuaca panas, beberapa langkah dapat diambil sebagai berikut:
Selengkapnya penjelasan yang bisa membantu Anda mengetahui tentang Cara Mengatasi Gatal Karena Alergi Cuaca Panas.
Referensi:
Login dahulu untuk membuat komentar
Belum ada komentar