Perbedaan Biang Keringat dan Alergi Kulit: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Jumat, 24 Mei 2024 | Safecare Admin



perbedaan-biang-keringat-dan-alergi

Kulit adalah organ yang kompleks dan rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk biang keringat dan alergi kulit. Meskipun keduanya dapat menyebabkan gejala yang mirip, namun penyebab, gejala, dan pengobatan keduanya berbeda.

 

Penyebab

 

1. Biang Keringat

Kondisi ini terjadi karena kelenjar keringat tersumbat dan tidak dapat melepaskan keringat dengan efektif. Kelenjar keringat berfungsi untuk mendinginkan tubuh dengan melepaskan keringat melalui pori-pori kulit. 

Namun, ketika pori-pori tersebut tersumbat, misalnya oleh sel-sel kulit mati atau debu, keringat tidak dapat keluar dengan lancar, sehingga menyebabkan biang keringat.

Dilansir dari wesite Kementerian Kesehatan, ada beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya biang keringat. 

  • Pertama, cuaca panas dan lembab dapat meningkatkan risiko terjadinya biang keringat. Saat suhu udara tinggi dan kelembaban tinggi, tubuh memproduksi lebih banyak keringat sebagai mekanisme pendinginan. Namun, jika pori-pori tersumbat, keringat akan terjebak di dalam kulit, menyebabkan biang keringat.
  • Selain itu, kegiatan fisik yang intens juga dapat menjadi penyebab biang keringat. Saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang membutuhkan banyak energi, tubuh akan menghasilkan lebih banyak keringat untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. 
  • Jika pori-pori kulit tidak dapat melepaskan keringat dengan baik, hal ini dapat menyebabkan terjadinya biang keringat pada area tubuh tertentu, seperti lipatan kulit atau daerah yang tertutup pakaian.

Anda bisa mempelajari secara lengkap mengenai  Penyebab Gatal di Leher Seperti Biang Keringat.

 

2. Alergi Kulit

Alergi kulit adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat asing tertentu yang bersentuhan dengan kulit. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk bahan kimia yang terdapat dalam produk sehari-hari seperti sabun, deterjen, dan kosmetik. 

Bahan kimia ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif, memicu reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, atau bahkan pembengkakan pada area yang terkena.

Selain itu, obat-obatan juga merupakan pemicu umum dari alergi kulit. Berbagai jenis obat, mulai dari antibiotik hingga obat antiinflamasi, dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit seseorang. 

Gejalanya dapat bervariasi dari ruam ringan hingga reaksi yang lebih serius seperti urtikaria atau bahkan anafilaksis dalam kasus yang jarang terjadi.

 

Gejala

 

1. Biang Keringat

Gejala biang keringat biasanya berupa munculnya ruam merah kecil di area tubuh yang cenderung berkeringat, seperti lipatan kulit, leher, punggung, atau dada. 

Ruam ini disebabkan oleh sumbatan pada kelenjar keringat, yang mengakibatkan keringat terperangkap di bawah permukaan kulit.

Kelenjar keringat merupakan bagian penting dari sistem regulasi suhu tubuh. Saat tubuh mengalami overheating atau ketika suhu lingkungan meningkat, kelenjar keringat akan aktif untuk membantu mendinginkan tubuh dengan memproduksi keringat. 

Namun, pada beberapa kasus, terutama pada bayi dan anak-anak kecil yang memiliki kelenjar keringat yang belum sepenuhnya berkembang, saluran kelenjar keringat dapat tersumbat. Hal ini menyebabkan keringat terperangkap di bawah kulit, membentuk ruam yang disebut biang keringat.

 

2. Alergi Kulit

Gejala alergi kulit dapat menimbulkan berbagai reaksi yang bervariasi pada kulit seseorang. Reaksi ini sering kali mencakup ruam merah yang terasa gatal dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. 

Selain itu, kulit yang terkena alergi juga bisa mengalami pembengkakan atau bengkak, memberikan sensasi yang tidak menyenangkan. Pada kasus yang lebih parah, gejala alergi bisa berupa lepuhan atau kulit yang bersisik, yang seringkali sangat mengganggu dan bahkan menyakitkan.

Penting untuk dicatat bahwa gejala alergi kulit tidak hanya terbatas pada area yang langsung terkena oleh alergen. 

Gejala tersebut juga bisa menyebar ke seluruh tubuh, terutama jika reaksi alergi lebih sistemik. Ini berarti bahwa, meskipun mungkin gejala awalnya muncul di satu area kulit tertentu, seperti tangan atau wajah, mereka dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh. 

Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya respons alergi kulit dan bagaimana dampaknya dapat dirasakan secara luas oleh tubuh.

 

Pengobatan

 

1. Biang Keringat

Menjaga kulit tetap bersih dan kering adalah langkah penting untuk mencegah biang keringat. Ini dapat dilakukan dengan mandi secara teratur dan mengeringkan tubuh dengan baik setelah mandi. Selain itu, menghindari kelembaban berlebih juga sangat penting. 

Hal ini bisa dilakukan dengan menghindari tempat-tempat yang panas dan lembap, serta menggunakan pakaian yang longgar dan ringan agar udara dapat sirkulasi dengan baik di sekitar tubuh.

Selain menjaga kebersihan dan keringat, menghindari faktor pemicu juga dapat membantu mencegah biang keringat. Cuaca panas dan aktivitas fisik yang berlebihan dapat memicu produksi keringat yang berlebihan, sehingga sebaiknya dihindari atau diminimalkan jika memungkinkan. 

Penggunaan bedak khusus atau krim anti iritasi juga bisa menjadi pilihan untuk meringankan gejala biang keringat. Bedak khusus atau krim ini biasanya mengandung bahan-bahan yang membantu menyerap kelembaban serta mencegah iritasi pada kulit.

Selain langkah-langkah tersebut, penting juga untuk memperhatikan kebersihan pakaian dan lingkungan sekitar. Pakaian yang bersih dan kering dapat membantu mengurangi risiko iritasi pada kulit. 

Jika biang keringat terjadi pada bayi atau anak-anak kecil, sebaiknya gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang lembut dan bernapas untuk mengurangi risiko iritasi kulit mereka.

 

2. Alergi Kulit

Pengobatan alergi kulit bervariasi tergantung pada jenis alergen yang memicu reaksi alergi dan tingkat keparahannya. Salah satu pendekatan yang umum digunakan adalah penggunaan krim atau salep kortikosteroid. 

  • Kortikosteroid bertindak dengan meredakan peradangan dan mengurangi rasa gatal pada kulit yang terkena alergi. Jenis kortikosteroid yang digunakan biasanya disesuaikan dengan tingkat keparahan alergi, dan penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
  • Selain itu, antihistamin juga dapat digunakan dalam pengobatan alergi kulit. Antihistamin membantu mengurangi gejala alergi seperti ruam, kemerahan, dan rasa gatal dengan mengurangi produksi histamin dalam tubuh. Penggunaan antihistamin dapat membantu mengendalikan reaksi alergi secara efektif. 

Selain penggunaan obat-obatan, menghindari paparan langsung dengan sumber alergi juga merupakan langkah penting dalam mengatasi hal ini. 

Ini bisa berarti menghindari kontak dengan bahan-bahan tertentu yang diketahui memicu reaksi alergi, seperti serbuk sari, bulu hewan, atau deterjen yang mengandung zat-zat tertentu. 

Pencegahan kontak langsung dengan sumber alergen dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan reaksi alergi kulit terutama pada individu yang rentan.

Jika gejala biang keringat, atau alergi terjadi kepada Anda, jangan panik. Oleskan saja dengan krim anti gatal dari Safe Care Skin Care Balm. Krim ini mengandung bahan aktif yang dapat meredakan gatal, kemerahan, dan peradangan yang disebabkan oleh alergi dan juga biang keringat. 

 

 

Krim ini hadir sebagai solusi multifungsi yang membantu mengatasi berbagai masalah kulit sensitif dengan aman dan efektif. Dengan beragam manfaatnya, produk ini cocok untuk segala usia, bahkan bayi sekalipun. 

Dengan manfaatnya yang beragam dan formulanya yang bebas dari bahan kimia berbahaya, produk ini dapat dipercaya untuk merawat kulit Anda dan keluarga dengan aman. Dapatkan kulit yang sehat dan terawat dengan Safe Care Skin Care Balm sekarang juga!

 

Referensi:

  1. National Health Service UK. 2021. Health A to Z. Heat Rash (Prickly Heat).
  2. Cleveland Clinic. 2022. Disease & Conditions. Heat Rash / Prickly Heat.
  3. American Academy of Family Physicians. 2020. Family Doctor. Heat Rash.
  4. Wedro, B. Medicine Net. 2022. Heat Rash (Symptoms, Pictures, Treatment, Remedies)

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar