Kenapa Migrain di Kepala Sering Kambuh?

Kamis, 17 Oktober 2024 | Safecare Admin



penyebab-migrain-sering-kambuh

Migrain bukan sekadar sakit kepala biasa. Bagi sebagian orang, migrain bisa menjadi pengalaman yang sangat melelahkan. Migrain adalah lebih dari jenis sakit kepala biasa dan umumnya disertai dengan gejala lain seperti nyeri dan sensasi denyut yang parah. 

Migrain seringkali hanya menyerang satu sisi kepala, meskipun bisa juga terjadi di kedua sisi. Serangan migrain dapat berlangsung selama berjam-jam hingga berhari-hari serta rasa nyerinya bisa sangat parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. 

Selain rasa sakit di kepala, penderita migrain sering mengalami gejala lain, seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara. 

Migrain ini terjadi karena adanya gangguan saraf dalam otak. Migrain merupakan kondisi yang cukup sering dialami oleh banyak orang. Gejalanya biasanya mulai muncul saat remaja dan bisa semakin parah di usia 35–45 tahun.

Jika Anda pernah mengalami serangan migrain, pasti paham betapa sulitnya menjalani hari-hari ketika rasa sakit itu datang. Tapi, tahukah Anda apa sebenarnya yang terjadi dalam tubuh Anda saat migrain menyerang dan bagaimana cara menghadapinya?

 

Penyebab Migrain Sering Kambuh

Migrain bisa sering kambuh karena dipicu oleh berbagai faktor yang berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa pemicu umum migrain termasuk stres, perubahan pola tidur, atau kurang istirahat. Makanan dan minuman tertentu, seperti cokelat, keju, atau minuman berkafein juga bisa memicu serangan migrain. 

Perubahan hormon, terutama pada wanita, seperti selama menstruasi, kehamilan, atau menopause dapat meningkatkan risiko kambuhnya migrain.

Penyakit tertentu, seperti tekanan darah tinggi, stres kronis, atau gangguan kecemasan juga dapat memperburuk frekuensi migrain karena tubuh lebih rentan terhadap stres fisik dan mental. Selain itu, faktor lingkungan seperti cahaya yang terlalu terang, suara bising, atau aroma yang kuat bisa memperparah gejala migrain. 

Kondisi ini cenderung kambuh jika pemicu-pemicu tersebut sering terjadi atau tidak dikendalikan. Itulah mengapa mengidentifikasi dan menghindari faktor pemicu sangat penting untuk mengurangi frekuensi migrain kambuh.

 

Penyebab Umum Migrain

Migrain sering kali datang tiba-tiba dan mengganggu aktivitas harian, tetapi apa sebenarnya yang menyebabkan serangan ini muncul? 

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa migrain dipicu oleh berbagai faktor yang bisa mereka temui setiap hari, mulai dari makanan yang kita konsumsi hingga stres yang mereka alami. 

Mengetahui penyebab umum migrain dapat membantu kita lebih siap dalam mencegah serangannya. Jadi, yuk simak penjelasan berikut ini.

 

1. Stres

Stres adalah salah satu pemicu migrain yang paling sering. Ketika Anda merasa tertekan, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol yang dapat memicu serangan migrain.

Selain itu, stres emosional atau fisik yang berlebihan bisa membuat otot-otot di sekitar kepala dan leher tegang sehingga memperburuk gejala migrain. Kondisi seperti pekerjaan yang menumpuk, masalah pribadi, atau tekanan mental lainnya bisa menjadi pemicu yang kuat.

 

2. Perubahan Hormon

Fluktuasi hormon, terutama pada wanita, sering kali menyebabkan migrain. Hormon estrogen yang berperan dalam siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause dapat memengaruhi frekuensi dan intensitas migrain. 

Saat kadar estrogen turun seperti sebelum menstruasi, wanita lebih rentan mengalami migrain. Inilah mengapa migrain seringkali lebih sering terjadi selama masa menstruasi atau perubahan hormon lainnya.

 

3. Kurang Tidur atau Tidur Berlebihan

Pola tidur yang tidak teratur, baik itu kurang tidur maupun tidur terlalu lama dapat memicu migrain. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup istirahat, sistem saraf menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan yang bisa memicu sakit kepala. 

Begitu juga tidur berlebihan, misalnya tidur lebih lama dari biasanya di akhir pekan dapat mengganggu ritme tubuh dan memicu migrain. Menjaga pola tidur yang konsisten sangat penting untuk menghindari serangan migrain.

 

4. Makanan dan Minuman

Beberapa jenis makanan dan minuman diketahui bisa memicu migrain pada sebagian orang. Makanan, seperti cokelat, keju tua, daging olahan, serta makanan yang mengandung MSG atau nitrat sering menjadi pemicu migrain. 

Minuman berkafein, seperti kopi atau soda, juga bisa menyebabkan migrain jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau tiba-tiba dihentikan. Alkohol, terutama anggur merah juga dikenal sebagai pemicu migrain yang cukup umum.

 

5. Terpapar Cahaya Terang atau Suara Keras

Migrain sering kali dipicu oleh rangsangan dari lingkungan seperti cahaya yang terlalu terang atau berkedip serta suara yang keras atau berisik. Kondisi ini bisa membuat otak menjadi lebih sensitif, memicu serangan migrain. 

Banyak penderita migrain juga mengalami fotofobia (sensitivitas terhadap cahaya) dan fonofobia (sensitivitas terhadap suara), yang membuat gejala semakin parah saat terpapar rangsangan tersebut.

 

6. Perubahan Cuaca

Perubahan cuaca, terutama yang terjadi secara mendadak dapat mempengaruhi tekanan udara, suhu, dan kelembapan yang semuanya bisa memicu migrain. 

Beberapa orang lebih rentan terhadap migrain saat cuaca menjadi lebih panas, dingin, lembap, atau ketika hujan. Tekanan udara yang berubah juga bisa mempengaruhi pembuluh darah di otak yang sering dikaitkan dengan serangan migrain.

 

7. Dehidrasi

Kekurangan cairan dalam tubuh atau dehidrasi adalah penyebab umum migrain yang sering terabaikan. Ketika tubuh tidak terhidrasi dengan baik, otak bisa menyusut sedikit akibat kekurangan cairan, menyebabkan nyeri kepala yang bisa berkembang menjadi migrain. 

Tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, kelelahan, dan pusing, sering kali muncul bersamaan dengan migrain sehingga menjaga asupan cairan sangat penting untuk mencegahnya.

 

Penyebab Spesifik Migrain Kanan atau Kiri

Pernahkah Anda mengalami migrain hanya pada satu sisi kepala, entah itu di kanan atau kiri? Migrain unilateral ini bukan kebetulan, karena ada beberapa penyebab spesifik yang membuat sakit kepala hanya terjadi di satu sisi. 

Yuk, ketahui alasan di balik migrain sebelah kanan atau kiri agar Anda bisa mencari cara yang tepat untuk mengatasinya.

 

1. Migrain di Sisi Kanan

Salah satu penyebab umum migrain di sisi kanan adalah ketegangan otot leher atau bahu di sisi kanan yang memicu rasa sakit menjalar ke kepala. 

Postur tubuh yang buruk, terutama saat bekerja di depan komputer atau tidur dalam posisi yang tidak nyaman juga bisa menyebabkan migrain di sisi ini. 

Selain itu, kondisi medis seperti gangguan saraf trigeminal atau peradangan sinus di bagian kanan bisa memicu nyeri hanya pada sisi kanan kepala. Pemicu lain termasuk stres yang berlebihan dan kurang tidur, yang sering memperburuk migrain di satu sisi.

 

2. Migrain di Sisi Kiri

Migrain yang muncul di sisi kiri kepala sering kali disebabkan oleh penyebab yang mirip dengan migrain di sisi kanan. Ketegangan otot atau saraf di leher dan bahu kiri bisa menjadi penyebab utama. Selain itu, sinusitis yang menyerang rongga sinus di sisi kiri wajah juga dapat memicu rasa sakit pada sisi ini. 

Faktor pemicu seperti perubahan hormon, konsumsi makanan tertentu, atau paparan cahaya terang juga bisa menyebabkan migrain di sisi kiri.

Pada beberapa kasus, migrain di sisi kiri juga bisa terkait dengan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau gangguan saraf yang perlu diperiksa lebih lanjut oleh dokter.

 

Gejala dan Ciri-Ciri Migrain

Migrain sering kali tidak hanya ditandai oleh sakit kepala biasa. Ada banyak gejala dan ciri-ciri lain yang menyertainya, mulai dari nyeri berdenyut, mual, hingga sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Bagi yang sering mengalaminya, migrain bisa datang tiba-tiba dan berlangsung dari beberapa jam hingga berhari-hari. 

Yuk kenali gejala awal dan tanda-tanda migrain agar Anda lebih cepat mengambil langkah untuk meringankan serangannya.

 

1. Sakit Kepala Berdenyut

Salah satu ciri utama migrain adalah rasa nyeri yang berdenyut di kepala, seolah-olah ada tekanan kuat yang datang dan pergi secara berirama. Nyeri ini intensitasnya bisa sangat kuat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Rasa sakit ini berbeda dengan sakit kepala biasa karena cenderung lebih tajam dan berlangsung lebih lama, sering kali mencapai beberapa jam hingga berhari-hari.

 

2. Sensitivitas Terhadap Cahaya dan Suara

Orang yang mengalami migrain sering kali menjadi sangat sensitif terhadap cahaya terang (fotofobia) dan suara bising (fonofobia). Cahaya matahari, layar komputer, atau lampu ruangan yang terlalu terang dapat membuat rasa sakit semakin parah. 

Suara keras atau berisik juga bisa memperburuk kondisi migrain, membuat penderita merasa tidak nyaman dan lebih ingin berada di tempat yang tenang dan gelap agar rasa sakitnya mereda. 

 

3. Mual dan Muntah

Rasa mual ini bisa muncul bersamaan dengan sakit kepala atau beberapa saat setelahnya. Hal ini terjadi karena migrain memengaruhi saraf dan otak yang mengendalikan sistem pencernaan sehingga tubuh bereaksi dengan rasa mual dan keinginan untuk muntah. Kondisi ini membuat penderita merasa lemas dan semakin sulit menjalani aktivitas.

 

4. Pusing atau Vertigo

Vertigo adalah sensasi berputar yang membuat seseorang merasa kehilangan keseimbangan, seolah-olah lingkungan di sekitarnya berputar. 

Migrain dapat memicu gangguan pada sistem saraf yang mengatur keseimbangan sehingga menyebabkan sensasi ini. Pusing atau vertigo yang terjadi selama migrain bisa membuat seseorang merasa tidak stabil dan sulit berdiri atau berjalan dengan normal.

 

5. Kesulitan Berkonsentrasi

Rasa sakit yang intens, ditambah dengan gejala lain seperti mual dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara, membuat otak sulit bekerja dengan baik. 

Penderita mungkin merasa linglung, pelupa, atau kesulitan menyelesaikan tugas yang membutuhkan fokus mental. Hal ini merupakan salah satu dampak migrain yang sering mengganggu produktivitas sehari-hari.

 

Cara Mengatasi Migrain

Migrain dapat diatasi dengan dua cara yaitu perawatan dan pengobatan serta perubahan gaya hidup. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara mengatasi migrain, simak penjelasan berikut ini ya.

 

Perawatan dan Pengobatan

Cara mengatasi migrain dengan perawatan dan pengobatan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

 

1. Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (NSAID)

Obat-obatan NSAID seperti ibuprofen atau naproxen, sering digunakan untuk meredakan nyeri migrain. Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan dan mengurangi rasa sakit yang muncul. Penggunaan NSAID biasanya efektif jika diminum saat gejala migrain mulai terasa, sehingga bisa membantu menghentikan serangan sebelum nyeri menjadi sangat parah. Namun, penting untuk mengikuti petunjuk dosis dan berkonsultasi dengan dokter jika menggunakannya secara rutin.

 

2. Konsultasi Dokter

Dokter dapat membantu menentukan penyebab spesifik migrain dan merekomendasikan perawatan yang lebih sesuai. Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan obat khusus untuk migrain seperti triptan yang dirancang khusus untuk meredakan serangan migrain. Dengan dukungan medis, penderita migrain dapat menemukan strategi pengelolaan yang lebih efektif dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

 

3. Gunakan Safe Care Minyak Angin Lavender 

Safe Care Minyak Angin Lavender dikenal memiliki sifat menenangkan yang dapat membantu meredakan gejala migrain. Menghirup aroma lavender atau mengoleskan minyak ini pada pelipis atau leher bisa memberikan efek relaksasi dan mengurangi ketegangan yang sering menyertai serangan migrain.

Salah satu testimoni di Shopee Mall Official Safe Care tentang penggunaan Safe Care Minyak Angin Lavender, pelanggan telah membuktikkan efektifitasnya:

 

Perubahan Gaya Hidup

Cara mengatasi migrain dengan gaya hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

 

1. Kelola Stres

Stres adalah salah satu pemicu utama migrain, jadi penting untuk menemukan cara untuk mengelolanya. Aktivitas seperti yoga, meditasi, atau teknik pernapasan dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi ketegangan. Dengan mengelola stres dengan baik, Anda bisa mengurangi kemungkinan serangan migrain.

 

2. Jaga Pola Tidur yang Teratur

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk dalam mengatasi migrain. 

Cobalah untuk menjaga jadwal tidur yang konsisten dengan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, termasuk saat akhir pekan. 

Hindari tidur terlalu larut atau tidur siang yang terlalu lama karena perubahan pola tidur dapat memicu migrain. Dengan menjaga rutinitas tidur yang teratur, Anda dapat membantu tubuh mendapatkan istirahat yang dibutuhkan untuk mengurangi risiko migrain.

 

3. Hindari Pemicu Makanan

Setiap orang memiliki pemicu makanan yang berbeda yang dapat menyebabkan migrain. Beberapa makanan umum yang sering menjadi pemicu adalah cokelat, keju, makanan yang mengandung MSG, atau alkohol. Memperhatikan pola makan dan menghindari makanan yang diketahui dapat memicu serangan migrain merupakan langkah penting dalam pengelolaan migrain.

 

4. Hidrasi yang Cukup

Dehidrasi bisa menjadi penyebab migrain, jadi penting untuk memastikan tubuh selalu terhidrasi dengan baik. Minumlah air yang cukup setiap hari, terutama jika Anda aktif atau berada di cuaca panas. Jika merasa haus, segera penuhi kebutuhan cairan Anda. Selain air, Anda juga bisa mendapatkan cairan dari buah-buahan dan sayuran. 

 

5. Perbaiki Postur Tubuh

Postur tubuh yang buruk, terutama saat duduk atau berdiri, dapat menyebabkan ketegangan otot yang berkontribusi pada migrain. 

Pastikan untuk duduk dengan posisi yang benar, menggunakan kursi yang mendukung punggung, dan memperhatikan posisi layar komputer agar sejajar dengan mata. Melakukan peregangan secara teratur dan memperbaiki postur tubuh saat beraktivitas bisa membantu mengurangi ketegangan dan menghindari pemicu migrain. 

 

Tips Tambahan untuk Mengelola Migrain

Berikut ini tips tambahan untuk mengelola migrain yang bisa membantu meredakan gejalanya. 

 

1. Istirahat di Tempat Gelap dan Tenang

Migrain sering membuat seseorang sangat sensitif terhadap cahaya dan suara. Salah satu cara terbaik untuk meredakannya adalah dengan beristirahat di ruangan yang gelap dan tenang. 

Hindari paparan cahaya terang dan suara bising karena hal tersebut dapat memperburuk gejala. Beristirahat dalam kondisi seperti ini membantu otak untuk tenang, mengurangi tekanan, dan membuat tubuh lebih rileks sehingga migrain bisa mereda lebih cepat. Baca selengkapnya mengenai Posisi Tidur Saat Migrain.

 

2. Kompres Dingin atau Hangat

Menggunakan kompres dingin atau hangat pada kepala atau leher bisa membantu mengatasi migrain. Kompres dingin biasanya efektif untuk meredakan rasa sakit karena dapat mengurangi peradangan dan memperlambat aliran darah di sekitar kepala, sementara kompres hangat dapat merilekskan otot-otot tegang di leher atau bahu.

Pilih metode yang paling nyaman bagi tubuhmu, karena setiap orang bisa merespons secara berbeda terhadap suhu dingin atau hangat.

 

3. Gunakan Kacamata Penahan Cahaya

Untuk mereka yang sering terpapar cahaya terang seperti layar komputer atau sinar matahari, memakai kacamata penahan cahaya bisa sangat membantu. 

Kacamata khusus ini dirancang untuk menyaring cahaya yang dapat memicu migrain, terutama bagi mereka yang mengalami sensitivitas terhadap cahaya. 

Menggunakan kacamata ini dapat membantu mengurangi ketegangan mata dan mencegah serangan migrain yang disebabkan oleh paparan cahaya yang berlebihan.

 

Tips Mencegah Migrain Kambuh

Berikut ini beberapa tips untuk mencegah migrain kambuh yang bisa diterapkan sehari-hari.

 

1. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik yang teratur, seperti jogging, yoga, atau berenang, dapat membantu mencegah migrain. Olahraga meningkatkan sirkulasi darah dan membantu meredakan stres, dua faktor yang sering memicu migrain. Selain itu, dengan berolahraga secara teratur, tubuh menjadi lebih bugar dan stres emosional pun lebih mudah diatasi, yang pada akhirnya bisa mengurangi frekuensi migrain.

 

2. Kelola Makanan dan Minuman

Mengontrol pola makan juga sangat penting untuk mencegah migrain. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti cokelat, keju tua, alkohol, atau makanan yang mengandung MSG dapat memicu serangan migrain. Cobalah untuk mengidentifikasi pemicu makanan tertentu dan hindari mengonsumsinya. 

 

3. Jaga Keseimbangan Hormon

Perubahan hormon, terutama pada wanita, sering menjadi pemicu migrain, seperti migrain menstruasi. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan hormon penting untuk mencegah migrain. Pola hidup sehat, tidur yang cukup, dan manajemen stres dapat membantu menjaga kestabilan hormon.

 

4. Batasi Paparan Layar dan Cahaya Terang

Cahaya terang dari layar komputer, ponsel, atau sinar matahari dapat memicu migrain, terutama jika terpapar dalam waktu yang lama. 

Untuk mencegahnya, batasi waktu penggunaan layar dengan mengatur jeda istirahat setiap beberapa jam dan gunakan mode "night shift" atau layar penurun cahaya. 

Selain itu, memakai kacamata anti-sinar biru atau kacamata hitam di luar ruangan bisa membantu mengurangi efek buruk cahaya terhadap mata dan menghindari serangan migrain.

Nah, Safeian itulah penjelasan tentang penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasi migrain di kepala. Jangan lupa untuk selalu menyiapkan Safe Care Minyak Angin Lavender yang dapat membantu menenangkan sehingga dapat meredakan gejala migrain dan dapat meredakan nyeri dan sakit kepala.

 

Di samping itu, Safe Care Minyak Angin Lavender juga tersedia dalam kemasan 10 ml dengan aplikator roll on, sehingga memudahkan Anda untuk menggunakannya kapan saja dan di mana saja saat diperlukan.

Bagaimana, sudahkah Anda menyiapkan Safe Care Minyak Angin Lavender di rumah?

 

Sumber Referensi: 

  1. Migraine Headache. National Library of Medicine. Diakses 2024
  2. Migraine Headaches. Cleveland Clinic. Diakses 2024 
  3. Migraine. Mayo Clinic. Diakses 2024 

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar