Kamis, 16 November 2023 | Safecare Admin
Ketika seorang wanita sedang mengandung dan mengalami perasaan perut yang terasa kembung dan masuk angin, ini adalah tanda yang sering dialami dan bisa sangat tidak nyaman. Selain tanda fisik seperti kembung, calon ibu juga mungkin mengalami tanda lain seperti mual, kehilangan nafsu makan, sensasi tidak enak badan, dan sering buang angin.
Meskipun disebut sebagai masuk angin, sebenarnya ini bukan suatu penyakit, melainkan rangkaian gejala yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Gejala ini umumnya akan membaik secara alami, terutama jika sistem kekebalan tubuh Anda berfungsi dengan baik.
Namun jika kenyataan tidak berujung membaik, Anda tetap jangan panik karena pada pembahasan kali ini, kami akan mengulas 10 tips mengatasi perasaan mual akibat masuk angin saat masa kehamilan.
Dilansir Alodokter berdasarkan tinjauan dari dr. Merry Dame Cristy Pane, makan makanan dalam jumlah kecil secara rutin disarankan untuk menghindari memperburuk rasa mual yang umumnya dirasakan selama kehamilan. Sementara itu, frekuensi makan yang sering dianjurkan bertujuan agar ibu hamil tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuhnya dan juga janin yang sedang dikandungnya. Di sisi lain, ibu hamil juga perlu mengimbangi pola makan dengan mengonsumsi buah-buahan sebagai camilan sehat penambah energi dan nutrisi.
Menurut studi yang dilakukan UC Davis Health, makanan yang tinggi kandungan gula fruktosa, seperti sayuran seperti daun bawang, serial utuh, buah-buahan seperti apel dan pir, serta makanan yang telah diolah, dapat menyebabkan masuk angin muncul disertai dengan gejala kembung pada ibu hamil.
Disamping itu, penting untuk menghindari makanan yang tinggi lemak karena dapat melambatkan proses pencernaan, yang berpotensi mengakibatkan perut kembung. Terakhir, sehubungan dengan poin sebelumnya, sebaiknya cobalah untuk makan dalam porsi kecil. Makan terlalu berlebihan atau makan banyak seketika saat perut masih kosong dapat memperburuk kembung saat hamil karena memerlukan waktu lama untuk mencernanya.
Baca Juga: Penyebab Masuk Angin Saat Hamil
Memenuhi asupan cairan tubuh dengan mengonsumsi sejumlah besar air putih dapat memelihara kesehatan pencernaan dan mengurangi gejala seperti perut kembung yang sering terkait dengan masuk angin atau sembelit. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memastikan bahwa mereka minum 8-10 gelas air putih setiap hari. Selain membantu mengatasi masuk angin, kebiasaan minum banyak air putih juga dapat membantu ibu hamil menghindari potensi dehidrasi.
Minyak kayu putih secara umum bisa digunakan dengan aman oleh ibu hamil di perut mereka. Ibu hamil dianjurkan untuk menghirup minyak kayu putih, terutama jika kulit mereka sensitif. Selain itu, penelitian yang dipublikasikan situs Healthline telah membuktikan keefektifan minyak kayu putih sebagai aromaterapi untuk mengurangi mual dan muntah selama kehamilan.
Salah satu minyak aromaterapi yang terkenal karena memiliki aroma yang menenangkan untuk ibu hamil adalah Safe Care Minyak Kayu Putih Euca Aromatherapy Roll On. Produk ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh beberapa produk serupa lainnya.
Berdasarkan ulasan dari pengguna di salah satu platform belanja online, aroma dari produk ini sangat menenangkan ketika dihirup, menciptakan pengalaman aroma yang menenangkan. Selain itu, produk ini mendapatkan rating bintang 5 dalam hal efektivitas, menunjukkan kemampuannya dalam memberikan perasaan lega dan kenyamanan.
Selain hal tersebut, produk ini juga memiliki keunggulan lain, yaitu harganya yang sangat terjangkau, membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis untuk merawat kesehatan Anda. Dengan kandungan eucalyptus dan campuran menthol serta camphor yang memberikan efek relaksasi, Safe Care Minyak Kayu Putih Euca Aromatherapy Roll On merupakan solusi yang komprehensif dan efektif untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan sehari-hari yang dihadapi ibu hamil.
Baca Juga: Manfaat Menghirup Minyak Kayu Putih
Dikutip dari The Prenatal Nutritionist, konsumsi makanan berserat tinggi, seperti sayuran hijau, buah-buahan segar, sereal gandum utuh, dan biji-bijian, dapat membantu meredakan gejala masuk angin ini. Serat dalam makanan membantu meningkatkan pergerakan usus dan mencegah sembelit, yang umumnya lebih sering terjadi pada ibu hamil. Selain itu, makanan berserat tinggi juga dapat membantu menjaga kadar gula darah dan menjaga berat badan yang seimbang selama kehamilan.
Ibu hamil yang mengalami masuk angin memerlukan perhatian khusus dalam pemilihan posisi tidur yang baik untuk mengatasi gejala tersebut. Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan signifikan, termasuk peningkatan berat badan dan perubahan pada pusat gravitasi. Posisi tidur yang paling disarankan menurut American Pregnancy adalah tidur miring ke sisi, terutama sisi kiri. Hal ini membantu mengurangi tekanan pada vena besar di sisi kanan tubuh, yang dapat membantu mengatasi gejala masuk angin seperti mual dan perut kembung. Tidur miring ke sisi juga dapat membantu menjaga aliran darah yang baik ke janin, meningkatkan sirkulasi, dan mencegah tekanan pada organ-organ dalam.
Selain itu, gunakan bantal seempuk mungkin untuk mendukung kenyamanan dan stabilitas saat tidur. Dengan memperhatikan posisi tidur yang baik, ibu hamil dapat mengurangi gejala masuk angin dan menjaga kesejahteraan mereka sendiri serta janin yang sedang dikandung.
Dengan meletakkan bantal kecil, seperti bantal penyangga di area perut yang tertekan ketika duduk, ibu hamil dapat merasakan bantuan dalam meredakan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh masuk angin. Bantal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada perut dan memberikan dukungan tambahan, sehingga ibu hamil merasa lebih nyaman ketika duduk. Selain itu, penggunaan bantalan kecil juga dapat membantu dalam menjaga postur tubuh yang baik, yang penting selama kehamilan untuk mengamankan posisi janin dalam kandungan.
Makan secara perlahan membantu mengurangi tekanan pada sistem pencernaan ibu hamil. Dengan mengunyah makanan perlahan, ibu hamil dapat menghindari udara yang masuk bersamaan dengan makanan yang bisa menyebabkan perut kembung. Selain itu, proses pencernaan makanan akan lebih efisien dan memberikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk menyerap nutrisi yang diperlukan. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa janin mendapatkan nutrisi yang cukup dan ibu hamil tidak merasa tidak nyaman akibat masuk angin. Makan secara perlahan juga membantu mengurangi risiko muntah atau refluks asam yang seringkali dialami oleh ibu hamil.
Stress dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk menghindari stress sebisa mungkin. Ketika seorang wanita hamil mengalami stres, tubuhnya dapat menghasilkan hormon stres seperti kortisol, yang jika tinggi dalam jangka panjang dapat memengaruhi perkembangan janin. Selain itu, stres yang berkepanjangan juga dapat mengganggu tidur, mengganggu pola makan, dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklamsia atau persalinan prematur.
Sudah banyak Journal of Maternity Care and Reproductive Health, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran membuktikan jahe mengandung zat aktif seperti gingerol yang memiliki sifat anti inflamasi dan memperlancar peredaran darah. Selama kehamilan, peredaran darah yang baik sangat penting untuk memastikan pasokan nutrisi ke janin. Jahe juga dapat membantu meredakan mual dan muntah yang sering dialami oleh ibu hamil, mengurangi risiko mabuk perjalanan, dan membantu mengatasi gangguan pencernaan.
Di sisi lain, madu mengandung sifat antimikroba alami yang dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh dan mencegah masuk angin. Kombinasi jahe dan madu dapat membantu menjaga kesehatan ibu hamil dengan mengurangi risiko masuk angin dan gejala terkaitnya, serta memberikan nutrisi tambahan yang penting selama periode kehamilan ini.
Login dahulu untuk membuat komentar
Belum ada komentar