Penyebab Bintik Merah Bikin Gatal Di Badan

Kamis, 16 November 2023 | Safecare Admin



penyebab-bintik-merah-gatal

Kulit seringkali menghadapi berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah munculnya bintik-bintik yang menyebabkan rasa gatal. Kejadian seperti ini adalah hal umum, dan dapat sembuh secara alami. Namun ada juga yang berlanjut dalam jangka waktu yang lebih lama, dan memerlukan penanganan khusus karena gejalanya semakin parah. Untuk memahami akar penyebab dan cara penanggulangan masalah kulit gatal ini, mari kita telusuri secara rinci beberapa poin penyebab munculnya bintik merah yang menyebabkan gatal tersebut.

 

1. Alergi Makanan

Beberapa jenis makanan dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit, yang bisa diikuti oleh gejala gatal-gatal. Dikutip dari situs Hello Sehat berdasarkan tinjauan dr. Patricia Lukas Goentoro, makanan umum yang dapat memicu reaksi alergi adalah makanan laut, seperti ikan dan kerang. Protein dalam makanan laut dapat menyebabkan respons alergi pada beberapa individu, yang dapat mencakup gatal-gatal pada kulit. 

Selain itu, beberapa orang juga mengalami alergi terhadap makanan tertentu seperti kacang-kacangan, terutama kacang tanah dan kenari, yang dapat menyebabkan reaksi kulit yang tidak nyaman. Produk susu juga menjadi pemicu umum alergi makanan, yang dapat mencakup ruam dan gatal-gatal pada kulit. Beberapa bahan penyedap makanan, seperti pewarna dan pengawet tertentu, juga dapat menjadi penyebab reaksi alergi pada kulit.

 

2. Dermatitis Kontak

Menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan, dermatitis kontak adalah kondisi kulit yang umumnya disebabkan oleh paparan langsung terhadap zat iritan atau alergen. Penyebab utama munculnya gatal-gatal pada kulit dalam konteks dermatitis kontak adalah reaksi inflamasi yang terjadi setelah kulit bersentuhan dengan substansi tertentu. 

Ada dua jenis dermatitis kontak: iritan dan alergi. Dermatitis kontak iritan disebabkan oleh paparan langsung terhadap zat-zat kimia atau bahan yang dapat merusak lapisan pelindung kulit, seperti detergen, bahan pembersih, atau bahan kimia industri. Sementara itu, dermatitis kontak alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap suatu alergen setelah kontak awal, yang dapat termasuk logam, pewarna, atau bahan kimia tertentu. 

Reaksi dari dermatitis kontak menyebabkan pelepasan histamin dan zat-zat kimia lainnya yang dapat menghasilkan gatal, kemerahan, dan pembengkakan. Munculnya gatal-gatal pada kulit pada dermatitis kontak dapat bervariasi tergantung pada jenis iritan atau alergi yang diderita.

 

3. Gigitan Serangga 

Salah satu jenis serangga yang sering menjadi penyebab gatal adalah nyamuk, terutama nyamuk betina. Nyamuk betina menghisap darah manusia untuk mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk berkembang biak. Saat menyengat, nyamuk melepaskan air liur yang mengandung zat antikoagulan agar darah tetap mengalir. Zat tersebut dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang, menyebabkan pembengkakan dan gatal pada daerah yang disengat.

Selain nyamuk, semut juga dapat menjadi pemicu gatal pada kulit. Semut bisa menyebabkan reaksi alergi dan gatal-gatal pada kulit. Apabila mengalami gejala tersebut, segera membersihkan bintik gigitan dengan menggunakan air hangat dan sabun, memberi kompres pada area yang terkena dengan handuk yang direndam dalam air es atau air dingin, atau mengoleskan krim anti-gatal seperti calamine, dan hidrokortison.

 

Baca Juga: Jenis Gigitan Serangga dan Efeknya

 

4. Biduran

Dilansir dari Medical News Today, Urtikaria, atau dalam istilah umum dikenal sebagai biduran, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak merah yang gatal dan terkadang disertai pembengkakan. Penyebab utama biduran adalah pelepasan zat kimia tertentu, terutama histamin, yang terjadi sebagai respons terhadap stimulasi alergen atau iritasi pada kulit. Alergen dapat berasal dari makanan, obat-obatan, gigitan serangga, serbuk sari, atau kontak langsung dengan bahan kimia tertentu. 

Selain itu, biduran juga dapat dipicu oleh faktor-faktor tertentu seperti stres, suhu ekstrem, atau paparan sinar matahari terlalu lama. Reaksi ini menyebabkan pelepasan histamin dan zat mediator lainnya di dalam tubuh, yang kemudian merangsang saraf dan pembuluh darah di kulit. Pembuluh darah yang melebar menyebabkan kemerahan dan pembengkakan, serta rangsangan saraf memicu sensasi gatal pada kulit.

 

5. Reaksi Alergi Obat-Obatan

Pada beberapa orang, memiliki reaksi terhadap suatu zat dalam obat yang dianggap sebagai ancaman oleh sistem kekebalan. Saat seseorang yang rentan terhadap alergi mengkonsumsi obat tertentu, sistem kekebalan tubuh dapat merespons dengan melepaskan zat histamin.Selain itu, reaksi alergi terhadap obat juga dapat memicu pelepasan zat lain seperti leukotrien dan prostaglandin, yang semakin memperparah peradangan pada kulit. 

Jenis obat yang paling sering terkait dengan reaksi alergi kulit melibatkan antibiotik, analgesik, antiinflamasi nonsteroid, dan obat-obat tertentu seperti sulfonamid. Penting untuk dicatat bahwa tingkat keparahan gejala alergi obat dapat bervariasi, segera periksakan dan konsultasikan kepada dokter kulit mengenai pengobatan dan jenis obat yang tepat untuk Anda yang mengalami gatal kemerahan.

 

6. Infeksi Jamur

Gatal-gatal pada kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur, atau yang dikenal dengan istilah dermatofitosis atau tinea, umumnya muncul karena pertumbuhan jamur yang berlebihan di permukaan kulit. Infeksi jamur pada kulit dapat dipicu oleh beberapa faktor. Pertama, kelembaban tinggi pada kulit menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur. Pemakaian pakaian yang terlalu ketat atau penggunaan alas kaki yang tidak menyerap keringat juga dapat menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan jamur. Selain itu, kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi oleh jamur, seperti lantai kamar mandi umum atau tempat-tempat umum lainnya, dapat menjadi jalur penularan infeksi. 

Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko infeksi jamur meliputi sistem kekebalan tubuh yang lemah, penggunaan antibiotik jangka panjang, atau kondisi kulit yang terluka. Gatal-gatal pada kulit merupakan respons dari tubuh terhadap iritasi yang disebabkan oleh jamur, dan gejalanya dapat mencakup kemerahan, peradangan, serta munculnya bercak atau lapisan kulit yang bersisik.

 

7. Eksim

Eksim merupakan kondisi kulit kronis yang umumnya disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan respons kekebalan tubuh yang berlebihan. Penyebab munculnya gatal-gatal pada kulit pada penderita eksim dapat bervariasi. Faktor genetik memainkan peran penting dalam kecenderungan seseorang terhadap eksim, di mana individu dengan riwayat keluarga eksim memiliki risiko yang lebih tinggi. 

Faktor lingkungan yang Anda tinggali juga dapat memicu atau memperburuk eksim. Daerah yang memiliki paparan debu, serbuk sari, bulu hewan, atau sampah organik dan anorganik dapat memperburuk hal tersebut.

 

Baca Juga: Cara Mengobati Eksim Secara Tepat

 

8. Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun merupakan manifestasi dari respons abnormal sistem kekebalan tubuh terhadap jaringan tubuh sendiri. Dalam kondisi normal, sistem kekebalan berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan patogen seperti bakteri dan virus. Namun, pada penyakit autoimun, sistem kekebalan menjadi hiperaktif dan keliru menyerang sel-sel sehat tubuh.

Penyakit autoimun dapat memicu produksi antibodi yang menyerang sel-sel kulit atau struktur di bawahnya. Salah satu penyakit autoimun yang dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit adalah lupus eritematosus sistemik, di mana antibodi menyerang berbagai organ tubuh termasuk kulit. Selain itu, penyakit seperti dermatomiositis dan skleroderma juga dapat menyebabkan gejala kulit, termasuk rasa gatal.

Proses peradangan yang terjadi pada penyakit autoimun juga dapat memicu pelepasan zat kimia, seperti histamin, yang berperan dalam merangsang saraf kulit dan menyebabkan rasa gatal. Reaksi inflamasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit, menyebabkan perubahan pada tekstur dan warna kulit, serta dapat meningkatkan sensitivitas terhadap rangsangan eksternal, seperti sinar matahari atau bahan kimia.

 

9. Scabies

Scabies adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh gigitan tungau. Serangga ini dapat menginfeksi lapisan atas kulit, menciptakan  reaksi alergi yang menghasilkan rasa gatal intens. Tujuan tungau menggigit kulit Anda sebenarnya adalah untuk bertelur. Setelah menetas, larva berkembang menjadi tungau muda yang naik ke permukaan kulit dan mencari tempat baru untuk membuat sebuah “jalur” dari luka gigitan tersebut.

Reaksi tubuh terhadap tungau, telur, dan kotoran mereka yang ditinggalkan pada bekas gigitan menyebabkan rasa gatal. Gatal ini biasanya lebih parah pada malam hari, dan seringkali terjadi di area kulit yang lebih lembab, seperti sela-sela jari, pergelangan tangan, lipatan siku, dan area genital. Scabies dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit dan dapat terjadi di mana saja, terlepas dari tingkat kebersihan individu dan lingkungannya.

Jika dirasa gatal tidak tertahankan, Safe Care Skincare Balm menjadi penanganan pertama agar gatal tidak menyebar.

Tulis Komentar

Login dahulu untuk membuat komentar

Komentar

Belum ada komentar